Dana Riset 2020 Rp.6 T, Tahun 2024 Ditargetkan Rp.30 T

Denpasar, MINA – tahun anggaran sebesar Rp 6 triliun, untuk itu Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenriatekdikti) menargetkan tahun 2024 dana abadi riset mencapai minimal Rp 30 triliun.

Menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, jumlah Rp.6 triliun itu sudah meningkat 6 kali lipat dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 950 miliar.

“Awalnya saya mengusulkan dana abadi tahun 2020 itu sebesar Rp 30 triliun. Tapi yang disetujui DPR hanya Rp 6 triliun,” kata Nasir di sela-sela seminar kesehatan HIV/AIDS dalam kegiatan Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24, di Denpasar, Bali, Selasa (27/8).

“Jadi dari Rp 6 triliun itu, kalau bunganya dalam 1 tahun sekitar 5 persen saja, maka tinggal diikalikan 5 x 6, jadi dana untuk riset setiap tahunnya mencapai Rp 300 miliar. Itu kalau bunganya 5 persen. Kalau misalnya lebih dari 5 persen, ya, lebih banyak lagi,” tambahnya.

Lebih lanjut Nasir mengatakan, peningkatan dana tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah yang dalam 5 tahun ke depan yang memprioritaskan program peningkatan kualitas sumber daya manusia. Meskipun demikian, dana sebesar itu masih jauh untuk membawa kualitas riset nasional bisa bersaing di tingkat dunia.

Ia menjelaskan, penggunaan dana abadi riset harus sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN). Di antaranya bidang kesehatan dan obat-obatan, kemaritiman, teknologi informasi dan komunikasi. Menurut dia, dana yang digunakan bersumber dari bunga dari dana abadi riset.

“Nanti kita prioritaskan, yang peMenrnting adalah karena untuk mendukung SDM, maka riset di bidang kesehatan, teknologi informasi maupun pangan itu harus kita dorong,” ujarnya. (L/R10/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.