Delapan Juta Warga Yaman Terancam Kehilangan Bantuan jika Perang Belum Mereda

Sanaa, MINA – Pejabat PBB untuk pengungsi , Hans Grundberg memperingatkan, setidaknya ada delapan juta warga Yaman terancam kehilangan semua pada bulan Maret mendatang jika perang terus berkecamuk dan belum menunjukkan tanda mereda.

Hans Grundberg juga mengatakan, bulan Januari lalu merupakan yang tertinggi dalam catatan kematian warga sipil akibat perang Yaman, yakni mencapai 650 warga sipil, Al-Jazeera melaporkan.

Utusan khusus PBB Hans Grundberg menyampaikan konsidi Yaman kepada kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths, jika bantuan tidak segera sampai ke Yaman, maka risikonya hampir dua pertiga dari program bantuan utama PBB terancam berhenti.

Grundberg mengatakan, serangan udara koalisi terhadap fasilitas penahanan di Saada yang dikuasai Houthi bulan lalu “adalah insiden korban sipil terburuk dalam tiga tahun”, saat dia menunjuk pada peningkatan “mengkhawatirkan” dalam serangan udara di Yaman, termasuk di daerah pemukiman di Sanaa. dan daerah pelabuhan Hodeidah.

Sementara itu, serangan baru-baru ini oleh Houthi di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menunjukkan bagaimana konflik ini berisiko lepas kendali, kecuali ada upaya serius segera dilakukan oleh pihak-pihak Yaman, negara-negara kawasan dan komunitas internasional untuk mengakhirinya. Konflik.

Yaman telah berperang sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar utara negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa. (R/P2/B04)

Mi’RAJ News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Zaenal Muttaqin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.