Demokrat Tetap Tolak Keinginan Trump Bangun Tembok Perbatasan

Washington, MINA – Partai  tetap menolak permintaan Presiden Amerika Serikat (AS)  Donald mengenai pendanaan sebesar 5 miliar dolar AS untuk membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko.

Presiden Donald Trump mendadak meninggalkan   pertemuan dengan Ketua DPR Nancy Pelosi dan pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer di Gedung Putih, Rabu (9/1). “Sangat membuang-buang waktu,” katanya,  demikian Voice of America.

Presiden mengatakan jika mereka menyetujui pendanaan untuk tembok atau penghalang baja di perbatasan, maka penutupan pemerintahan yang sudah berlangsung selama 19 hari akan berakhir dan negosiasi mengenai keamanan perbatasan akan diadakan selama 30 hari ke depan.

Akan tetapi Nancy berkata,”tidak, ini tidak akan berhasil. Kami punya ide yang lebih baik untuk melindungi perbatasan dan itu bukan tembok”.

Demokrat menyerukan untuk lebih banyak menggunakan teknologi tinggi di perbatasan dalam rangka mencegah imigran yang ingin menyeberang secara ilegal ke Amerika Serikat.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence yang juga menghadiri pertemuan singkat yang ketiga antara Trump dan pemimpin kongres tersebut mengatakan, “Hari ini, kita telah mendengar sekali lagi bahwa Demokrat tidak mau bernegosiasi. Presiden akan berdiri teguh untuk membendung krisis di perbatasan selatan kita,” ungkapnya.

Ia menyebut, penutupan pemerintahan ini merupakan yang terpanjang kedua dalam sejarah AS. Sekitar seperempat operasi pemerintahan telah ditutup sejak 22 Desember dan 800.000 pegawai negeri federal cuti atau dipaksa bekerja tanpa bayaran.

Pence melanjutkan, perselisihan berpusat pada permintaan pendanaan Trump sebesar 5 miliar dolar AS untuk pembangunan perbatasan AS-Meksiko sepanjang 3.200 kilometer yang merupakan janji kampanyenya saat pencalonan presiden tahun 2016 lalu di Gedung Putih. (T/Sj/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.