Departemen Pertahanan Filipina Hormati Pembebasan 59 Tersangka Maute

Manila, MINA – Departemen Pertahanan Nasional negara (DND) menghormati keputusan Departemen Kehakiman (DOJ) untuk memberhentikan kasus pemberontakan yang disangkakan terhadap 59 orang yang dicurigai sebagai anggota Maute.

Ke-59 orang itu ditangkap di Kota Zamboanga pada Juli lalu.

“Tidak ada bukti bahwa mereka terlibat dalam pemberontakan itu, maka mereka dibebaskan. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh sistem peradilan kita, untuk membiarkan orang yang tidak bersalah pergi dan hanya menghukum mereka yang telah melakukan kejahatan,” kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, Jumat (1/9).

“Beban pembuktian adalah dengan penegakan hukum, dan gagal untuk mendukung tuduhan tersebut, para bebas untuk pergi. Saya setuju dengan keputusan tersebut,” tambahnya pula.

Kantor berita setempat, Philippine News Agency (PNA) yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan, juru bicara Angkatan Bersenjata, Brigadir Gen Restituto Padilla juga menyampaikan hal yang sama.

“Kami sepenuhnya menghormati keputusan tersebut dan akan mentaatinya, ini juga menunjukkan bahwa militer patuh sepenuhnya pada ketentuan yang tercantum dalam Konstitusi kami mengenai Darurat Militer dan mengenai yurisdiksi pengadilan perdata kami atas kasus-kasus yang kami ajukan. Kami adalah organisasi profesional yang berkomitmen pada aturan hukum,” terang Padilla.

Sekretaris Kehakiman Vitaliano Aguirre pada hari Jumat (1/9) mengkonfirmasi bahwa sebuah penilaian jaksa telah mengeluarkan sebuah resolusi menolak tuduhan yang diajukan oleh militer terhadap 59 tersangka tersebut.

“DOJ tidak akan menjadi bagian dari ketidakadilan apa pun. Jika dalam penilaian Jaksa kami tidak ada dasar untuk menuntut seseorang di pengadilan, temuan semacam itu harus dihormati,” kata Aguirre dalam sebuah pernyataan, seraya memerintahkan untuk membebaskan 59 tersangka tersebut.

Dari 59 tersangka, 32 orang ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di Ipil, Zamboanga Sibugay, sementara 27 lainnya -empat di antaranya di bawah umur- ditangkap di sepanjang Daisy Road di Guiwan, Zamboanga City. Mereka ditangkap 25 Juli lalu.

Pihak berwenang menyita dari seragam militer para tersangka, sepatu bot dan kartu identitas Moro National Liberation Front (MNLF).

Pada 14 Agustus lalu, para responden menyerahkan surat pernyataan bantahan mereka, dengan mengatakan bahwa mereka direkrut untuk bergabung dengan MNLF.

Mereka mengatakan bahwa mereka dijanjikan gaji bulanan sebesar PHP30.000 dan akhirnya mereka akan diintegrasikan ke dalam militer. Mereka memberi tag anggota MNLF Nur Supian sebagai perekrut mereka. (T/B05/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.