Jakarta, MINA – Laznas Dewan Dakwah merealisasikan program Beasiswa Pendidikan Da’i di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir (STID M. Natsir) Jakarta mulai dari November 2022- Januari 2023 lalu.
Demikian Rektor STID M. Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji dalam keterangan tertulis, Senin (20/3), ” Program ini merupakan amanah dari donatur dan mitra Laznas Dewan Dakwah yang senantiasa mendukung kaderisasi da’i bagi anak-anak pedalaman negeri,” katanya.
Alhamdulillah, program ini telah membantu ratusan dai yang tengah menempuh studi strata satu (S1) di Kampus STID M. Natsir. Tak sedikit diantara mereka adalah anak-anak dari pedalaman negeri binaan da’i yang kurang mampu.
Salah satunya adalah Rizki, mahasiswa semester empat, program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Rizki, anak asli Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, merupakan salah satu mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Bapak berprofesi sebagai nelayan, sedangkan ibunya bekerja sebagai petani terkadang siang hari pergi ke ladang.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Dahulu untuk daftar ke kampus STAI M. Natsir tidak mempunyai biaya, namun Alhamdulillah Allah berikan pertolongan karena pertolongan Allah dekat,” kata Rizki saat diwawancari di STID M. Natsir.
Beasiswa Kaderisasi Da’i telah membantu Rizki dan teman-temannya dari berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua, untuk bisa menempuh studi atau kuliah gratis di STID M. Natsir. Mereka adalah para kader atau calon da’i, diharapkan pulang dapat menyampaikan kepada masyarakat dikampungnya.
Dwi Budiman menyampaikan, Kampus STID M. Natsir memberikan beasiswa kepada para mahasiswa terpilih telah lulus tes dapat kuliah gratis menempuh pendidikan S1. Dua tahun pertama mereka wajib tinggal di asrama kampus dan mendapatkan makan gratis ditanggung kampus.
“Para mahasiswa dididik dalam tiga tahapan, pertama tahap pengkaderan berbasis asrama (hafalan Al-Qur’an dan hadits, ilmu dasar Islam, karakter dai) selama dua tahun, kedua, tahap pengkaderan berbasis masjid (magang di masjid, penguatan ilmu prodi, kafilah dakwah) selama dua tahun, ketiga, tahap pengkaderan berbasis masyarakat (penugasan dakwah ke daerah pedalaman, perbatasan, dan kawasan tertinggal) selama dua tahun.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
“Saya mengucapkan terima kasih telah memberikan dukungan melalui program Beasiswa Kaderisasi Da’i hingga kami bisa melanjutkan kuliah di STID M. Natsir ini. Semoga Allah membalas kebaikan para muhsinin,” imbuh Dwi Budiman. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi