DEWAN LEGISLATIF PALESTINA: TAK SEORANGPUN BERHAK LEPASKAN PRINSIP PALESTINA

1180039209
Anggota Dewan Legislatif , Khalidah Jarar. (Foto: PIC)

Al-Quds, 24 Rabi’ul Awwal 1436/15 Januari 2015 (MINA) – Anggota Dewan Legislatif Palestina, Khalidah Jarar mengatakan, tidak seorangpun berhak berbicara atas nama rakyat Palestina, ketika itu berkaitan dengan pengurangan hak-hak dan prinsip-prinsip nasional yang tidak berubah.

Dia menjelaskan, penolakannya atas inisiatif perdamaian Arab, “Inisiatif ini mengurangi hak pengungsi Palestina kembali ke rumah-rumah dan properti mereka yang mereka tinggalkan karena terusir tahun 1948,” katanya.

Jarar menegaskan, inisiatif berbahaya ini tidak mungkin diterima rakyat Palestina, apalagi yang lebih buruk dari itu tidak akan diterima, The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan dan dikutip Mi’Raj Islamic News Agency (MINA).

Dia memperingatkan adanya beberapa pihak Arab yang terus bermain membentuk poris regional di tengah-tengah buruknya keamanan yang dialami kawasan, dengan tujuan menghalangi kebangkitan yang melawan kebijakan hegemoni Amerika.

Dia menambahkan, “Kami yakin pimpinan apapun sulit menerapkan keputusan yang bertentangan sama sekali dengan pendapat rakyat,” katanya.

Karena itu, kata Jarar, yang harus diambil adalah sikap solid melawan segala perundingan dengan musuh. Kemudian melanjutkan fungsi di PBB dan lembaga-lembaganya dengan cara mengganti kepemimpinan Amerika yang sudah mengakar dengan kepemimpinan internasional.

Anggota Dewan Legislatif dari Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina ini menegaskan pemerintah resmi di Ramallah saat ini menghadapi dua pilihan.

“Pertama jauh dari pilihan rakyat yang menolak proyek perundingan, atau yang kedua berjalan sesuai dengan keinginan rakyat dengan melanjutnya perjuangan demi pembebasan dan kemerdekaan, dengan berpegang teguh menolak usulan atau inisiatif apapun untuk menyukseskan perjanjian transisi atau yang serupa, karena pengalam telah membuktikan hal itu hanya menimbulkan tragedi dan bencara seperti perjanjian Oslo selama dua dekade lebih,” paparnya. (T/P011/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0