DEWAN PENASEHAT PERSATUAN GEREJA SERUKAN BOIKOT PRODUK ISRAEL

foto: ucc.org
foto: ucc.org

Cleveland, 6 Dzulhijjah 1435/30 September 2014 (MINA) – Dewan Penasehat Persatuan Gereja Kristen Palestina-Israel menyerukan kepada Dewan Pangurus Persatuan Gereja, Dewan Persatuan Gereja yang telah pensiun, Dana Persatuan Gereja, mengenai pemboikotan terhadap perusahan apapun yang mengambil keuntungan dari pendudukan oleh Israel.

Hal tersebut merupakan salah satu dari sejumlah resolusi yang disahkan oleh komite daerah, termasuk Konferensi Atlantik Pusat, Konferensi New York, dan sekarang Komite Pastifik Tengah, dalam referendum yang ke-30 yang diadakan oleh Sinode Kristus 2015 mendatang. Sebagaimana dilaporkan International Middle East Media Center (IMEMC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Resolusi itu juga mengatakan, pemboikotan seharusnya tidak harus terpaku pada perusahaan-perusahaan ini; Caterpillar Inc, Motorola Solutions, Hewlett Packard Development Company LP, G4S, dan Veolia Environment dan anak perusahan lainnya.

Resolusi itu menyerukan kepada seluruh etnitas gereja untuk memboikot barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan Israel di wilayah Palestina yang diduduki, namun tidak terbatas pada produk perawatan kulit Ahava, produk soda Stream, Hadiklaim dates (koperasi petani), dan menyerukan kepada anggota gereja untuk bergabung melakukan aksi di komunitas lokal mereka.

Ini bukan merupakan resolusi pertama yang disahkan oleh Dewan Persatuan Gereja Kristen (UCC) mengenai masalah tersebut. UCC merupakan salah satu gereja pertama yang memperhatikan seruan masyarakat Palestina 2005 lalu, untuk memboikot produk-produk Israel, meskipun pada saat itu gereja tidak menyerukan untuk memboikot perusahaan yang terhubung dengan Israel, UCC melakukan investigasi terhadap Tembok perbatasan antara Israel dan Palestina, dan menyerukan tembok tersebut untuk dibongkar.

Resolusi baru ini, disamping seruan untuk aksi boikot, juga menyerukan kepada petugas UCC di Collegium dan anggota gereja untuk mengajukan Kongres yang dapat menyelidiki apakah bantuan militer AS kepada Israel melanggar hukum, dan khususnya mengenai Undang-undang Bantuan Luar Negeri As dan Ekspor Persenjataan.

Jika resolusi disahkan oleh gereja di Sinode secara keseluruhan pada 2015, hal tersebut merupakan resolusi terkuat untuk pemboikotan yang disahkan oleh komunitas gereja Internasional. Pihak gereja menyatakan harus berkoordinasi dalam melakukan boikot terhadap israel agar efektif menekan negara itu dari sisi ekonomi maupun pendidikan.

Anggota uCC, Maryn Goodson mengatakan, mengenai apa yang terjadi sekarang, kita akan terus menginformasikan dan memberitahu banyak orang mengenai konflik Palestina-Israel, dan perlunya tindakan yang berani. Kami akan lebih banyak mengadakan konferensi lebih lanjut tengtang masalah ini.(T/P008/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0