Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan pada Rabu (12/11) ia akan menutup Radio Angkatan Darat yang didanai publik, dalam upaya mempertahankan karakter nonpartisan militer.
Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengkritik Radio Angkatan Darat dan KAN, terkadang menuduh mereka bias terhadap lembaga negara. Middle East Monitor melaporkan.
Katz mengatakan ia akan segera mengajukan proposal kepada pemerintah sayap kanan Israel untuk menutup stasiun tersebut, yang independen secara editorial, dan ia memperkirakan siarannya akan berakhir pada 1 Maret.
Kepala Radio Angkatan Darat, Tal Lev Ram, mengatakan langkah tersebut tidak terduga dan bukan proses profesional yang mengutamakan kepentingan tentara.
Baca Juga: Sejumlah Aktivis Panjat Gerbang Brandenburg, Protes Keterlibatan Jerman dalam Genosida di Gaza
“Kami melihat ini sebagai pukulan yang nyata, disesalkan, dan dramatis bagi tentara rakyat, bagi masyarakat Israel, dan bagi kebebasan pers di negara demokrasi,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
“Saya bermaksud untuk melawan keputusan berat ini dengan segala cara,” ujarnya.
Radio Angkatan Darat merupakan salah satu dari dua media berita yang didanai negara di Israel, yang lainnya adalah lembaga penyiaran publik KAN yang mengoperasikan saluran berita televisi dan beberapa stasiun berita radio. Keduanya independen secara editorial dari pemerintah.
Katz mengatakan Radio Angkatan Darat telah menyiarkan banyak opini yang menyerang militer dan tentara. Stasiun tersebut dikelola oleh tentara dan warga sipil dan sangat populer di kalangan masyarakat Israel. Seorang juru bicara kementerian komunikasi menolak berkomentar.
Baca Juga: Trump Teken RUU Pendanaan untuk Akhiri Shutdown Terlama AS
Pemerintah telah berupaya memprivatisasi KAN, sebuah langkah yang menurut beberapa kritikus disebabkan oleh kritik KAN terhadap pemerintah.
Pemimpin Oposisi Israel Yair Lapid mengecam keputusan penutupan Radio Angkatan Darat, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut didorong oleh “pemerintah yang cemas dan takut akan kritik”. Ia menuduh pemerintah mencoba “mengubah aturan main” menjelang pemilihan tahun depan.
Serikat jurnalis Israel mengatakan akan berjuang untuk membatalkan keputusan “berbahaya” Katz.
Belum jelas kapan Katz akan menyerahkan proposal tersebut kepada seluruh pemerintahan.
Baca Juga: India Nyatakan Ledakan di Delhi sebagai Insiden Teror
Jajak pendapat publik seringkali menunjukkan bahwa koalisi Netanyahu, yang paling berhaluan kanan dalam sejarah Israel, tidak akan memenangkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan jika pemilihan umum diadakan hari ini. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Australia dan Indonesia Sepakati Perjanjian Baru di Bidang Keamanan Bersama
















Mina Indonesia
Mina Arabic