Riyadh, 14 Ramadhan 1434/22 Juli 2013 (MINA) – Dalam program untuk memantau semua ulama yang dibayar oleh pemerintah, Departemen Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Penyuluhan (Ministry of Islamic Affairs/MOIA) Arab Saudi telah memberhentikan 3.500 imam dari tugasnya sejak tahun 2003.
Menurut laporkan bagian pers Arab, Ahad (21/7), mengutip laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) tahun 2012, bahwa pemecatan itu dilakukan di bawah program untuk mengekang “ekstremisme“, Saudi Gazette melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj New Agency).
“Dalam langkah untuk mengekang ekstrimis dan fatwa absurd, Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah memutuskan pada 2010 bahwa hanya anggota Dewan Ulama Senior, dan mereka yang dimungkinkan oleh Raja, dapat mengeluarkan fatwa publik,” kata Toufiq Al-Sdiri, seorang pejabat dari Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Penyuluhan.
Kepada harian Al-Hayat, Al-Sdiri mengatakan bahwa imam tidak hanya diberhentikan karena mereka memiliki keyakinan “ekstrimis”, tetapi juga karena sering absen dan melakukan pelanggaran administratif.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia juga mengatakan bahwa kurangnya keterampilan dalam membaca dan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, serta beberapa praktek yang salah berdasarkan pemikiran Islam adalah salah satu alasan pemecatan mereka.
Al-Sdiri menambahkan bahwa kementerian terpaksa memberhentikan para imam setelah semua langkah-langkah lain diambil.
Mengomentari pendekatan pelayanan untuk menjamin bahwa para imam di negara mempertahankan retorika netral, Sdiri mengatakan kementerian mempercayai dai sebagaimana mereka dipilih untuk posisi mereka berdasarkan kompetensi pendidikan mereka.
Laporan AS menambahkan bahwa kementerian Saudi telah memantau forum dan situs ekstrimis online. Laporan ini mencatat bahwa kementerian terus memantau materi pendidikan yang digunakan di kamp-kamp musim panas keagamaan untuk mencegah ajaran ideologi ekstremis untuk remaja. (T/P09/R2).
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan