Jakarta, 18 Syawal 1434/24 Agustus 2013 (MINA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengenai berlarutnya konflik Mesir, mengatakan bahwa elit Mesir harus menyelesaikan masalahnya sendiri.
“Menurut saya, kepada elit Mesir, mereka harus menyelesaikan masalahnya sendiri,” kata Din Syamsuddin kepada wartawan Mi’raj News Agency, Jumat malam (23/8) di Jakarta.
“Jika terus berlanjut, baik militer maupun Ikhwanul Muslimin akan merugikan bangsa Mesir secara keseluruhan.”
Menurut pria kelahiran Sumbawa 1958 itu, apa yang terjadi di Mesir adalah masalah politik, di mana seorang presiden yang terpilih secara demokrasi kemudian diturunkan secara paksa. Yang kemudian setelah kudeta militer, terjadi tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kekuatan militer.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Namun menurut Ketua PBNU dan Majelis Ulama IndonesiaSlamet Effendy Yusuf, konflik dalam negeri Mesir tidak mudah diselesaikan.
“Ketika akhir tahun empat puluhan dan awal tahun lima puluhan enam puluhan, militer dengan sangat gampang mengucilkan Ikhwanul Muslimin. Tapi sekarang, Ikhwanul Muslimin adalah kekuatan yang sudah sangat menyebar luas di Mesir,” ujar Slamet.
Slamet juga mengatakan bahwa militer yang didukung oleh kelompok sekuler dan kelompok-kelompok agama kecil, tidak akan mudah menaklukkan Ikhwanul Muslimin. Justeru akan memicu Civil War (Perang Saudara), kecuali ada solusi-solusi yang mengkompromikan itu.
“Solusi-solusi itu sangat sulit sekali. Mana mungkin militer mau mengembalikan Mursi? Tapi, tanpa mengembalikan Mursi, rakyat yang akan terus melawan,” kata pria kelahiran Banyumas 1948 itu.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Slamet menyeru umat Islam Indonesia untuk mendoakan rakyat Mesir supaya mereka bisa menyelesaikan masalah mereka dengan sebaik-baiknya.
“Pihak-pihak yang bertikai harus diberi kesadaran bahwa tidak baik saling bunuh dengan bangsa sendiri,” tambahnya.
Ada pun Din Syamsuddin menghimbau umat Islam tetap menyampaikan aspirasi protes, terutama pada aspek-aspek kemanusiaan tanpa harus memasuki ideologi rakyat Mesir.
“Karena di sana ada ketidakadilan, pembunuhan dan kekerasan.” (L/P09/R2).
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi