Bandar Lampung, MINA – Dinas Pariwisata Provinsi Lampung menyambut baik rencana diadakannya Konferensi Pemuda Muslim Internasional Untuk Pembebasan Al-Aqsha dan Palestina yang akan digelar April-Mei mendatang di Lampung.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Budiharto saat audiensi dengan panitia konferensi di kantornya, Bandar Lampung, Jumat (19/1).
“Pemerintah tentu menyambut baik kegiatan ini, apalagi ini skala internasional, gubernur kita juga senang kalau ada kegiatan seperti ini,” katanya.
Lebih lanjut, Budiharto juga mengatakan siap membantu panitia guna terselenggaranya kegiatan ini.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Nanti bisa kita bicarakan lebih lanjut, ini kan baru pertemuan awal dengan panitia, nanti bisa kami pilah-pilah mana yang bisa kami bantu, tapi pada dasarnya kami menyambut baik kegiatan ini,” katanya.
Budiharto juga siap memfasilitasi objek pariwisata di Lampung untuk dikujungi peserta konferensi dari 23 negara ini.
“Kegiatan-kegiatan besar seperti ini perlu diperbanyak di Lampung untuk memperkenalkan objek wisatanya,” katanya.
Konferensi yang diadakan di Lampung ini merupakan tindak lanjut dari beberapa konferensi sebelumnya baik di Bandung, Kuala Lumpur, dan beberapa tempat lain.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Delegasi konferensi direncanakan akan dibawa ke beberapa destinasi wisata di Lampung. Lampung sendiri menempati posisi ke sembilan untuk kunjungan wisatawan nusantara pada oktober 2017 lalu mengalahkan Bali pada posisi ke sebelas.
Digagas oleh Indonesian Consortium for Liberation of Al-Aqsa (ICLA) yang pada November 2017 lalu menggugat Deklarasi Balfour sebagai titik awal berdirinya negara israel.
ICLA sendiri terdiri dari Aqsa Working Group (AWG), Syubban Jamaah Muslimin (Hizbullah), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Mi’raj News Agency (MINA), dan Radio Silaturrahim (Rasil). (L/B01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi