Beirut, MINA – Dinilai sebagai bagian dari anggota elit kelompok yang berkuasa, perdana menteri Lebanon yang baru Hassan Diab dituntut mundur oleh ribuan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi di Beirut pusat dan di tempat lain di Lebanon, Ahad (22/12).
Setelah matahari terbenam, pengunjuk rasa menutup beberapa jalan raya di Beirut dan bagian-bagian lain negara itu untuk bersatu menentang pencalonan Hassan Diab, yang didukung oleh kelompok Hizbullah dan sekutu-sekutunya, tetapi gagal memenangkan dukungan dari kelompok-kelompok Muslim Sunni utama.
Banyak dari pengunjuk rasa yang datang dari Lebanon utara dan Lembah Bekaa timur. Mereka berkumpul di Lapangan Martyrs pusat Beirut, salah satu tempat utama protes yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Mereka kemudian berbaris menuju gedung parlemen yang dijaga oleh sejumlah polisi anti huru hara. Tidak seperti pekan lalu, ketika bentrokan dilaporkan terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi di luar parlemen, tidak ada kekerasan pada Ahad.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Perdana Menteri Diab, seorang profesor universitas dan mantan menteri pendidikan, akan memiliki tugas mengeluarkan Lebanon dari krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam beberapa dekade. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir