Pejabat Senior Arab Saudi dan Israel Adakan Pembicaraan di Yerusalem Barat

Tel Aviv, 19 Syawwal 1437/24 Juli 2016 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pada Ahad (24/7), Kepala Delegasi Arab Saudi untuk Israel dan Tepi Barat menemui seorang pejabat senior pemerintah Israel di Yerusalem Barat, wilayah yang diduduki Israel.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Emmanuel Nahason mengatakan, pertemuan Pensiunan Jenderal Arab Saudi Anwar Eshki dengan Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri Israel Dore Gold diadakan di hotel Raja Daud di Yerusalem barat, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dikatakannya bahwa Eshki juga bertemu dengan Mayor Jenderal Yoav Mordechai, kepala badan militer yang mengkoordinasikan kegiatan Israel di Tepi Barat dan Gaza, dan pada Jumat berbicara di Tepi Barat kepada sekelompok anggota parlemen oposisi Israel. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Israel dan Arab Saudi tidak pernah memiliki hubungan diplomatik, tapi media memberitakan telah terjadi kerja sama berbagi data intelijen dalam menghadapi kekhawatiran bersama tentang Iran dan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).

Sebelumnya, Eshki dan Gold bertemu pada Juni tahun lalu di Washington, membahas peluang dan tantangan di Timur Tengah.

“Pidato mereka terfokus pada bahaya Iran terhadap negara mereka, dan mereka mengungkapkan bahwa mereka melakukan diskusi rahasia selama satu tahun. Sekarang mereka memutuskan untuk menunjukkan kepada publik tentang pembicaraan mereka,” tambahnya.

Radio Tentara Israel pada Ahad menyiarkan sebuah wawancara telepon berbahasa Arab dengan Eshki. Pada kesempatan itu, Ketua Middle East Centre untuk Strategis dan Penelitian Resmi itu membantah bahwa negaranya memiliki hubungan keamanan dengan Israel.

“Setahu saya tidak ada kerja sama dalam perjuangan melawan ekstremisme,” katanya.

Pejabar Arab Saudi itu mengatakan bahwa Israel hanya akan mampu berdamai dengan dunia Arab jika konflik Palestina diselesaikan, sesuai dengan usulan Arab pada 2002. Usulan itu menyebutkan, Israel harus menarik diri dari wilayah-wilayah pendudukan dan menyelesaikan masalah pengungsi dengan Palestina, yang mengarah kepada pembentukan sebuah negara Palestina.

Sementara negara Arab lainnya, Mesir dan Yordania telah membuat perdamaian dengan Israel. (T/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)