Rabat, MINA – Tampilan solidaritas tim sepak bola Maroko kepada Palestina di Piala Dunia di Qatar tidak mewakili posisi raja Maroko, kata Wakil Kepala Misi Israel di Maroko kepada media Israel Eyal David.
Dikutip dari The New Arab pada Selasa (13/12), David mengatakan kepada radio Yedioth Ahronoth pada hari Ahad (11/12), pengibaran bendera Palestina tidak “diperintahkan” oleh raja Maroko Mohammed VI.
“Saya bertanya kepada pejabat pemerintah Maroko, dan mereka menjelaskan kepada saya bahwa pengibaran bendera Palestina oleh tim nasional tidak mewakili kehendak Raja, tetapi merupakan inisiatif lokal dari salah satu pemain yang bermain di liga Saudi,” kata David dalam wawancaranya.
Diplomat Israel itu mungkin merujuk Hamdallah Abderrazak, karena dia adalah satu-satunya pemain tim Maroko yang bermain di Al-Ittihad Saudi. Namun, beberapa pemain Maroko terlihat memegang bendera tersebut, termasuk Abdelhamid Sabiri, yang bermain di Klub Italia Unione Calcio Sampdoria.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Komentar pejabat Israel itu muncul setelah media Israel mengartikulasikan ketidaknyamanan terkait tampilan solidaritas Palestina Atlas Lions, yang mendesak pejabat Maroko untuk memberikan penjelasan.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran I24 News Israel, penulis Prancis Georges Marc-Benamou meminta raja dan pemerintah Maroko untuk meminta maaf atas “perilaku” tim Maroko.
Bendera Palestina yang mengiringi tim dan suporter Maroko sejak dimulainya Piala Dunia, menjadi jimat keberuntungan dan bukti gagalnya strategi normalisasi.
Solidaritas kepada Palestina berakar pada budaya Ultras sepak bola di Maroko.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Fans ultra Maroko di seluruh Kerajaan telah mengguncang stadion selama bertahun-tahun dengan nyanyian seperti “O Palestina tercinta” oleh para penggemar Casablanca’s Raja Club. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama