Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Pusat Kristen Timteng: Dialog Antaragama Bukan Berasal dari Barat Melainkan Tradisi Timur

kurnia - Kamis, 25 Mei 2023 - 10:58 WIB

Kamis, 25 Mei 2023 - 10:58 WIB

11 Views ㅤ

Direktur Pusat Kristen Timur Tengah di Seminari Prebisterian, Kairo, Dr. Wageeh Mikhail

Jakarta, MINA – Direktur Pusat Kristen Timur Tengah di Seminari Prebisterian, Kairo, Dr. Wageeh Mikhail mengingatkan, bahwa dialog interaktif antar umat beragama sekali-sekali bukan berasal dari Barat melainkan telah menjadi tradisi Timur, Islam dan Kristen terutama pada masa Khalifah Abbasiyah.

“Sering kita mendengar bahwa ajakan berdialog atau hidup berdampingan (antar umat beragama) berasal dari Barat, hal seperti ini sering muncul,” kata Wageeh diwawancarai di sela-sela Konferensi Internasional MUI di Jakarta, 21-23 Mei 2023.

“Atau sering kita dengar banyak organisasi asal Barat mengajak berdialog ke negara kami,” sambungnya.

“Malam ini, saya akan coba menegaskan bahwa ajakan dialog berasal dari Islam dan Kristen jauh sebelum Barat melakukannya,” paparnya.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Dirinya menjelaskan bahwa sebagaimana kita ketahui, minimal dari sejarah kekhalifahan Abbasiyah bahwa pemerintahannya selalu mengadakan dialog terbuka yang dihadiri para cendikiawan dengan latar belakang yang berbeda-beda.

“Mereka (pemerintah Abbasiyah) memberi jaminan rasa aman dan tenang bagi setiap peserta dialog sehingga para peserta bebas memberi pendapat tanpa rasa takut,” jelasnya.

Wageeh juga memberikan bukti lain yang menunjukkan kekhalifahan Abbasiyah menjunjung keberagaman. Hunain bin Ishak, penerjemah handal yang beragama Kristen sempat diangkat menjadi pemimpin Perpustakaan Baitul Hikmah, salah satu perpustakaan terbesar yang pernah dimiliki peradaban Islam. Hal ini terjadi pada masa Khalifah al-Makmun.

“Maka hari ini kita harus memikirkan di peradaban ini, hendaknya kita mencontoh hal tersebut, dan mengambil hal-hal yang kita sepakati bersama dalam agama demi kebangkitan negara dan bangsa kita,” imbuh Wageeh.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

“Seruan berdialog bukan seruan Barat, (melainkan) Timur baik Islam maupun Kristen terutama pada masa Khalifah Umayyah dan Abbasiyah bahkan sampai Mesir, Timur sangat gemilang dan kita berharap, berdoa kepada Tuhan mengembalikan kegemilangan Timur sekali lagi,” imbuhnya. (R/R4/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Amerika
Internasional
Asia
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom