Pangkal Pinang, 18 Syawal 1434/23 Agustus 2013 (MINA) – Dirjen Bimas Islam, Abdul Djamil berharap penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Al-Quran (STQ), yang berlangsung di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), 22 – 29 Agustus, dapat menjadi inspirasi bagi pembangunan kerukunan di Tanah Air.
“Nabi Muhammad yang berakhlak Al-Qur’an telah memberikan contoh suri teladan sebagaimana seorang manusia bersikap dan bertindak di tengah-tengah perbedaan,” kata Djamil pada malam Taaruf di Pangkal Pinang, pada Kamis (22/8), Pada acara tersebut hadir para qori dan qoriah dari berbagai kafilah, dewan hakim dan ofisial, termasuk para pejabat daerah setempat.
Selain itu, Djamil menjelaskan, bahwa “perbedaan adalah rahmat” telah diperlihatkan oleh Nabi selaku kepada negara dan sekaligus pemimpin agama yang mengedepankan sikap santun, hormat dan menyejukkan di tengah-tengah umatnya, meski dalam suasana berbeda satu dengan lainnya.
“Al-Qur’an mengandung nilai-nilai toleransi, harmoni, dan solidaritas yang saat ini diperlukan oleh bangsa Indonesia,” kata Djamil, laporan situs resmi Menag yang diterima Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Untuk itulah, Djamil berharap kegiatan STQ seperti ini sekaligus dapat menjadi perisai umat dari infiltrasi budaya yang merusak dan menyesatkan bangsa ini.
Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GEMMAR)
Dia juga mengungkapkan bahwa, STQ juga sekaligus dapat menjadi sarana menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. “Umat hidup di tengah-tengah suasana yang setiap kali tak menentu akibat akses kepada dunia maya yang tak dapat dibatasi, di sisi lain kurang memiliki kemampuan untuk melakukan proses seleksi mana yang baik dan mana yang buruk,” kata Damil.
“Karena itu, Kemenag memiliki alasan kuat ketika meluncurkan program Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GEMMAR),” tambah Djamil.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Menurutnya, GEMMAR bertujuan membiasakan masyarakat muslim untuk mengaji setelah shalat magrib yang dimulai dari satuan-satuan kecil seperti keluarga hingga masyarakat luas.
Dengan mengalokasikan habis magrib waktunya untuk baca quran, lanjut Djamil, hal itu diharapkan akan kecintaan keluarga dan masyarakat, khususnya anak-anak, terhadap Al-Qur’an. “Di manapun menyemai kebajikan, diperlukan pembiasaan sehingga pada akhirnya bisa menjadi kebutuhan yang dirasakan bersama,” ujar Djamil.
Dirjen Bimas Islam, Abdul Jamil pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Gubernur Provinsi Babel, Rustam Efendi atas kiprah besarnya dalam pengembangan Tilawatil Qur’an di Provinsi ini, khususnya kepada Bupati Bangka Tengah, Ir Erzaldi Rosman Johan MM. “Saya yakin komitment seperti ini tak akan sia sia baik di dunia dan akhirat nanti,” kata Djamil. (T/P012/P02)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)