Beirut, MINA – Diskusi pemerintah Lebanon mengenai anggaran negara 2020 mengalami kemunduran pada Senin (14/10), ketika rencana Menteri Luar Negeri Jebran Bassil mengunjungi Suriah memicu kontroversi.
“Menggunakan masalah pengungsi Suriah sebagai alibi dan memulihkan hubungan dengan rezim Suriah mungkin akan dikenakan sanksi dan membahayakan dukungan internasional kepada Lebanon,” kata Wakil Perdana Menteri Ghassan Hasbani dari Pasukan Lebanon memperingatkan setelah sesi kabinet di Grand Serail.
“Situasi keuangan dan ekonomi sangat kritis,” tegasnya, demikian Nahar Net melaporkan.
Menteri Pendidikan Akram Shehayyeb mengatakan sebelum sesi diskusi bahwa “terserah kabinet untuk memutuskan apakah ada menteri yang akan pergi ke Suriah.”
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
“Jika seseorang memutuskan untuk mengunjungi Suriah, biarkan dia pergi dalam kapasitas pribadinya,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Elias Bou Saab membela pengumuman Bassil.
“Jika ada kebutuhan untuk pergi ke Suriah, tidak ada yang bisa menghentikan menteri untuk pergi, mengingat hubungan diplomatik masih terjadi antara kedua negara,” kata Bou Saab.
Secara terpisah, Menteri Informasi Jamal Al-Jarrah mengumumkan setelah sesi bahwa “ada penundaan dalam persetujuan beberapa pasal rancangan anggaran.”
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Dia menambahkan bahwa sesi berikutnya akan diadakan Selasa sore untuk melanjutkan diskusi. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)