DITJEN PHU KEMENAG: SEMBILAN POIN SEBAB HATI TAK BAHAGIA

(Foto: IndoPos)
(Foto: IndoPos)

Jakarta, 15 Syawwal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk hidup bahagia. Berbagai usaha dijalankan agar keinginan itu tercapai. Ada yang ditempuh dengan jalan benar. Tapi tidak sedikit juga terjerumus dalam jalur yang salah.

Untuk itu, Direktur Pembinaan dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama ( ), Muhajirin Yanis berpesan agar jadikan kehidupan di dunia ini senantiasa bahagia.

“Banyak umat yang tidak merasa bahagia. Padahal segala-galanya telah dimilikinya. uang, intelektualitas, jabatan semuanya punya. Tapi, ia merasa tidak pernah bahagia. Kenapa bisa begitu. Itu karena tidak bahagia,” kata Muhajirin Yanis sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (31/7).

Muhajirin menjelaskan, ada sembilan poin sebab hati tidak bahagia. Yang pertama jangan jadi pemarah, kedua jangan jadi pendendam, ketiga jauhkan diri dari sifat rasa dengki, keempat jangan bakhil (pelit sedekah), kelima jangan tamak, sebab sifat tamak itu lebih parah dari serakah, keenam tidak sabar (ingin cepat-cepat), ketujuh ego (mau menang sendiri), ke delapan riya (sombong), dan terakhir kesembilan cinta dunia.

Memang, diakui Muhajirin, ada satu kunci menuju kebahagiaan yang sering dilupakan umat yakni jika selalu berzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka hati menjadi tenang dan bahagia.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan mendapat ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sesungguhnya kita semua ingin bahagia. Tapi, ingat bahagia itu bukan diukur dari uang banyak dan jabatan tinggi. Apalah artinya punya uang banyak tapi pakai rompi orange,” pesannya.(T/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0