Cibubur, 25 Shafar 1438/25 November 2016 (MINA) – Dalam kunjungan ke Kantor Pusat Radio Silaturahim (Rasil) di Cibubur, Kamis (24/11) malam, Habib Rizieq Syihab, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) menanggapi tudingan pemecah belah NKRI yang akhir-akhir ini ditujukan kepadanya.
“Ada isu bahwa saya tokoh utama pemecah belah kesatuan NKRI. Pemecah belah darimana? Saya cinta Presiden, saya cinta Kapolri, saya cinta Panglima TNI, saya cinta negeri ini,” kata Habib Rizieq ketika dimintai tanggapan terkait tudingan dirinya sebagai pemecah belah.
Habib Rizieq menegaskan bahwa dirinya justru berusaha menjaga kebhinekaan. Ia kemudian menunjukkan bukti terkait damainya aksi pada 4 November lalu.
“Apa itu yang disebut pemecah belah? Jangan menutup mata kalian. 4 November lalu bukan hanya GNPF MUI yang bergerak, bukan hanya FPI yang bergerak, ada kaum Nasionalis, ada umat Kristiani, ada etnik Tiong Hoa yang menyerukan satu suara, jadi di mana letak pemecah belahnya? Tunjukkan kepada saya biar saya perbaiki kalau memang itu salah,” ujarnya.
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Menurut dia, justru aksi pada 4 November adalah aksi paling damai, aksi paling banyak jumlahnya dalam sejarah Indonesia, dan aksi paling menjaga persatuan dan kebhinekaan Indonesia.
“Kalau aksi 4 November lalu dituding sebagai aksi pemecah belah kesatuan NKRI, lalu aksi tandingan yang kontra setelah adanya aksi 4 November itu apa namanya? Pembela Tanah Air?,” ujarnya mempertanyakan.
Ia kemudian meminta pihak-pihak yang kontra dengannya untuk tidak melakukan provokasi yang justru bisa menimbulkan rusaknya kebhinekaan Indonesia.
“Tujuan saya itu jelas, meminta keadilan, kalau ada pihak yang tidak suka dengan saya, ayo kita duduk bareng, kita cari persamaan pandangan, bukan mencari perbedaan pandangan,” demikian Habib Rizieq Syihab. (L/P011)/P2
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)