DK PBB Desak Pembukaan Kembali Bandara Kabul setelah Tentara AS Keluar

New York, MINA – Dewan Keamanan PBB mendesak pembukaan kembali secara “cepat dan aman” yang melayani ibu kota , , setelah pasukan AS menyelesaikan penarikan mereka dari negara yang dilanda perang itu pada 31/8.

Dewan menyetujui resolusi 13-0 yang mencatat “serangan teroris lebih lanjut dapat terjadi di daerah” Bandara Internasional Hamid Karzai, menyusul serangan pekan lalu yang merenggut lebih dari 170 nyawa.

Rusia dan China abstain dalam pemungutan suara, Anadolu melaporkan, Selasa (31/8).

Resolusi itu “menyerukan pihak-pihak terkait untuk bekerja dengan mitra internasional mengambil langkah-langkah guna memperkuat keamanan dan mencegah korban lebih lanjut, serta meminta agar setiap upaya dilakukan untuk memungkinkan pembukaan kembali bandara Kabul dan daerah sekitarnya dengan cepat dan aman.”

Resolusi itu juga mencatat pernyataan dari Taliban pada hari Jumat (28/8), yang berkomitmen “bahwa warga Afghanistan akan dapat melakukan perjalanan ke luar negeri, dapat meninggalkan Afghanistan kapan saja mereka mau, dan dapat keluar dari Afghanistan melalui penyeberangan perbatasan apa pun, baik udara maupun darat, termasuk di bandara Kabul yang dibuka kembali dan diamankan.”

PBB mengatakan sangat penting menjaga bandara tetap terbuka untuk memungkinkan bantuan mengalir ke Afghanistan.

Sebelumnya pada hari Senin, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan Ankara dapat mempertimbangkan mengoperasikan bandara jika kondisinya sesuai dan diminta untuk melakukannya.

Akar menggarisbawahi Turki, terutama melalui Angkatan Bersenjata Turki, telah mendukung Afghanistan selama 20 tahun terakhir membantu  penduduknya “untuk hidup dalam keselamatan dan kemakmuran.”

Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan dalam serangan kilat, termasuk perebutan Kabul pada 15 Agustus, pejabat tinggi pemerintah melarikan diri.

Menambah krisis, dua bom bunuh diri meledak di luar bandara Kabul Kamis (26/8) lalu dalam serangan yang diklaim oleh afiliasi kelompok Daesh/ISIS Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-K. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.