Jakarta, 13 Dzulqa’dah 1437/17 Agustus 2016 (MINA) – Ketua Bidang Sarana, Hukum, dan Wakaf Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) Natsir Zubaidi mengatakan bahwa makna kemerdekaan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia pada hakekatnya adalah proses perjuangan untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan rakyat.
“Maka setiap muslim dan bangsa Indonesia harus mensyukuri kemerdekaan yang telah kita peroleh,” tegas Natsir kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Rabu (17/8).
Menurutnya, kemerdekaan adalah hasil perjuangan segenap komponen bangsa 70-an tahun lalu.
Di dalam pembukaan Undang Undang Dasar UUD 1945, disebutkan bahwa perjuangan kemerdekaan adalah telah mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka. bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Ketua PP DMI mengatakan, sebenarnya konsep yang paling hakiki dari ajaran Islam adalah prinsip keadilan (al Adalah ) dan untuk memperjuangkan keadilan harus memiliki akhlaq yang baik (akhlaqul kariemah).
Sudah barang tentu, katanya, setiap manusia di samping ingin menikmati rasa keadilan juga menginginkan kesejahteraan lahir dan bathin yang sering disebut oleh para pendiri negara ‘adalah masyarakat adil dan makmur (baldatun thayyibatun warabbun ghafur).
“Sebagai makhluq individu dan sosial maka dalam mencapai cita-cita kemerdekaan kita perlu memiliki komitmen,” katanya.
Ia juga menggarisbawahi perlunya kesalehan individu dan kesalehan sosial.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Oleh karena itu pula umat Islam khususnya Ormas Islam dan Institusi ke Islaman hendaknya mempersiapkan diri untuk menegakkan nilai yang terkandung dalam ajaran Islam yakni: nilai keadilan (al Adalah), persamaan ( al Musawah),
Keseimbangan (at Tawazun), Demokrasi(as Syura) dan Dinamis (at Tatawur). Ini semua dalam rangka memenuhi anjuran agama dalam menjalankan da’wah amar ma’ruf nahi munkar diperlu pribadi dan masyarakat yang ciri umat yang terbaik (khaira Umah).
Dia menambahkan, “kita memahami bahwa khaira ummah adalah manusia teladan yang tampil di lingkungan masyarakat dan bangsanya adalah memiliki keunggulan”.
Aqidah, akhlaq, intelektual, kepemimpinan, ketrampilan, wawasan dan pengalaman yang handal dengan persyaratan ciri-ciri umat yang terbaik (khaira ummah) inilah Insya Allah cita-cita umat dan bangsa kita akan dapat wujudkan. (L/P002/P2)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’aj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi