DMI SERUKAN OKI AMBIL PRAKARSA EVALUASI PELAKSANAAN HAJI

Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), KH. Muhammad Natsir Zubaidi.(Foto: Doc. MINA)
Ketua Bidang Sarana Hukum dan Wakaf Pengurus Pusat Dewan Indonesia (), Muhammad Natsir Zubaidi/(Foto: Doc. )

Jakarta, 11 Dzulhijjah 1436/25 September 2015 (MINA) – Ketua Bidang Sarana Hukum dan Wakaf Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Natsir Zubaidi, menyatakan pihaknya sangat prihatin dan ikut berduka yang mendalam atas adanya musibah di Mina.

“Adanya tragedi demi tragedi khususnya di Mina yang telah menelan ratusan korban jiwa, kami menyatakan keprihatinan yang mendalam seraya mendoakan agar jamaah yang wafat mendapatkan jaminan surga dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Natsir sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (24/9) malam.

Dia menyerukan Arab Saudi melakukan evaluasi yang serius pada pelaksanaan ibadah haji menyusul adanya musibah demi musibah pada prosesi haji di tanah suci akhir-akhir ini.

Natsir juga menyarankan agar Organisasi Kerjasama () segera mengambil prakarsa untuk melakukan evaluasi tentang ketatalaksanaan Haji khususnya di kawasan Armina yang selalu bermasalah.

“Diperlukan petugas-petugas dari masing-masing negara yang diterjunkan waktu awal sebelum hari-hari prosesi Haji, sehingga dapat membantu petugas-petugas tempatan guna mengatur para jamaah haji dari masing-masing negara,” ujar Natsir.

Di samping itu, lanjut dia, perlu juga evaluasi terhadap kouta haji pada masing-masing negara. “Indonesia dengan jamaah haji terbesar di dunia hendaknya melakukan upaya diplomatik melalui Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri guna membantu kelancaran Ibadah Haji,” imbuhnya.

Natsir mengharapkan agar Pemerintah Arab Saudi dapat memberikan santunan kepada tamu-tamu Allah yang menjadi korban musibah tersebut.

Dia juga mendoakan dan mengharapkan kepada para petugas Haji Indonesia diberikan kekuatan dan bimbingan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam melayani jamaah Haji dari tanah air.

Sementara menurut laporan Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat, peristiwa Mina yang terjadi Kamis (24/09) waktu Saudi ini benar adanya. Arsyad juga memastikan peristiwa itu terjadi di Jalan Arab 204 yang bukan merupakan jalur yang biasa dilalui jamaah haji Indonesia.

“Berita terkait peristiwa Mina benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 Waktu Arab Saudi, pada saat jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah,” terang Arsyad dalam keterangan pers, Makkah, Kamis (24/9).

Menurutnya, Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd.

“Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia,” tegas Arsyad.

Jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), tujuh maktab di Mina Jadid. Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui Jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat.

Jumlah korban meninggal dunia sampai berita ini dibuat ada 717 orang dengan korban luka 805 jamaah dan itu kebanyakan dari jamaah dari negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir). Info terkait peristiwa Mina, hubungi hotline Daker Makkah di +966543603154. (L/R05/R02/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0