Doha, MINA – Pemerintah Qatar mendesak Kerajaan Arab Saudi untuk mengakhiri “pembatasan tidak adil” yang dikenakan kepada warga Qatar yang ingin melakukan haji yang akan datang
Hingga saat ini, Qatar menghadapi perselisihan diplomatik dengan negara-negara Teluk tetangganya yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Ali bin Samikh Al-Marri, Ketua Komite Hak Asasi Manusia Nasional (NHRC) di Doha, berkomentar pada sebuah konferensi pers pada hari Sabtu (12/8).
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Arab Saudi harus membuka rute langsung bagi pesawat Qatar, agar memungkinkan peziarah melakukan perjalanan melalui udara dan membuka persimpangan perbatasan untuk peziarah dan jamaah Qatar yang tinggal di Qatar,” kata Marri.
“Kami telah meminta badan internasional untuk membantu mengakhiri pelanggaran ini,” tegas Marri. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Ia menolak tuduhan dari pemerintah Riyadh bahwa Doha telah berusaha untuk “menginternasionalkan” masalah jamaah haji tersebut.
Marri menambahkan bahwa NHRC menerima banyak laporan tentang jamaah Qatar yang diusir dari hotel di Makkah pada bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah memboikot Qatar sejak 5 Juni, menuduhnya mendukung kelompok ekstremis dan berhubungan dekat dengan Iran. Langkah itu adalah krisis diplomatik terburuk di kawasan Teluk selama bertahun-tahun.
Namun, pemerintah Qatar secara tegas membantah tuduhan tersebut.
Keempat negara Arab tersebut telah menutup perbatasan darat, laut dan udaranya terhadap Qatar dan memberlakukan pembatasan lalu lintas ekonomi.
Pemerintah Riyadh akan mengizinkan warga Qatar berhaji tahun ini jika mereka menggunakan maskapai penerbangan yang sesuai dengan otoritas Arab Saudi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)