Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DOKTER PALESTINA TERMUDA DI DUNIA BELAJAR ILMU ANAK KE OHIO

Admin - Kamis, 6 Juni 2013 - 16:46 WIB

Kamis, 6 Juni 2013 - 16:46 WIB

532 Views ㅤ

Gaza, 28 Rajab 1434/7 Juni 2013 (MINA) – Iqbal Asa’d dokter Palestina termuda di dunia, akan melakukan perjalanan pada bulan Juni ke Amerika Serikat  (AS) untuk mempelajari ilmu anak, di Klinik Cleveland di Ohio.

Namun laporan Alray sebagaimana yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Kamis (6/6), tidak menyebutkan tanggal persisnya.

Dia terdaftar di Weil Cornell Medical Collage di Qatar saat usianya baru 14 tahun. Guinness World Records menetapkannya sebagai rekor dunia untuk mahasiswa kedokteran termuda di dunia. Dia mendapat gelar sarjana di bidang kedokteran dengan predikat sangat memuaskan.

Michel Suleiman, Presiden Lebanon, sangat menghormati Iqbal Asa’d (20), sebuah kehidupan seorang pengungsi Palestina di kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Dia adalah putri dari seorang pengungsi Palestina di Beeka, Lebanon.

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Haaren.wordpress.com menyebut dalam artikelnya bahwa Eqbal Asa’d kecil adalah seorang anak jenius.

Seorang anak wanita  jenius, seorang gadis yang tamat SD pada usia 7 tahun. Setiap tiga bulan, secara menakjubkan dia menelan program satu tahun seluruh sekolah. Membuat kelasnya melompat, tapi semuanya baik, dia membaca, belajar, berlomba untuk mendapatkan nilai terbaik dan dalam tiga bulan melampaui siswa kelas barunya.

Begitu banyak sehingga pada usia 12 tahun, ia memperoleh Baccalaureate-nya. Kemudian dia ditemukan oleh media, sebuah penghargaan beasiswa negara asing diterimanya untuk belajar kedokteran. Pada usia 16, dia magang untuk menjadi dokter termuda di dunia di usia 17 tahun.

“Ini benar-benar cincin cerita dongeng yang nyata,” kata bloger Haaren.

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Lebih lanjut Haaren mengungkapkan Iqbal adalah putri dari seorang pengungsi Palestina dari Lembah Bekaa, Lebanon. Pemerintah yang membayar pendidikannya adalah Qatar. Dia akan membuka kantor di desanya Bekaa.

Orang-orang Palestina tidak punya hak untuk melakukan profesi pengacara dan dokter di Lebanon.

“Saya akan memperlakukan orang saya di Israel atau di wilayah pendudukan Palestina,” kata Iqbal.

Iqbal mengatakan bahwa dirinya merasakan keinginan untuk belajar dan kemudian kembali untuk mengatasi anak-anak pengungsi Palestina yang kehilangan perawatan kesehatan dasar, media Spoort melaporkan.

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

“Saya berniat, insya Allah, untuk mengkhususkan diri dalam Pediatrics, jadi saya selalu punya waktu bulan Juni untuk klinik Cleveland di Ohio, di mana bisa diterima untuk bekerja dan belajar sebagai penduduk,” tambah Iqbal. (T/P09/R2)

Mi’raj News Agency (MINA).

 

 

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

 

Rekomendasi untuk Anda