Dompet Dhuafa Berdayakan Peternak Lokal Untuk Adakan THK

Jakarta 7 Dzulqa’dah 1437/10 Agustus 2016 (MINA) – memberdayakan dengan menyelenggarakan Tebar Hewan Kurban (THK) yang bergulir tidak terlepas dari peran para peternak yang diberdayakan Dompet Dhuafa melalui program Kampoeng Ternak Nusantara (KTN).

Direktur Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan mengatakan bahwa “program THK merupakan perwujudahn dari model bisnis sosial yang turut mengangkat perekonomian para peternak binaan yang telah ada selama ini,” kata Imam dalam konferensi perss KURBANESIA Berlimpah Keberkahan di Gereja Theresia Menteng, Jakarta, Rabu (10/8).

Investasi pun ditanam seiring dengan bergulirnya THK setiap tahun jauh sebelum Idul Adha hewan telah dipelihara para peternak.

“Persiapan menuju THK, para peternak diberi permodalan dan pembekalan pengetahuan soal ternak,” ujar Imam.

Kemudian Imam menjelaskan “ada 39 lembaga mitra dalam program THK dompet Dhuafa setiap mitra mengkoordinasi sekitar 20-an peternak jadi ada sekitar 780 peternak dalam mensukseskan program THK Dompet Dhuafa”.

“Untuk perputaran keuntungan di tingkat peternak, satu ekor kambing setiap peternak bisa menerima keuntungan  200.000 ribu,” ujar Imam.

Pada Idul Adha 1436 H tahun lalu saja, jumlah hewan yang ditebar sebanyak 12.000 ekor setara domba/kambing. Perputaran tahun dana tahun lalu sebesar 200 .000 ribu dikali 12.000 ribu ekor sehingga mendapat keuntungan sebesar 2,400 miliar dan ini adalah keuntungan bersih di tingkat peternak.

Dalam proses persiapannya Dompet Dhuafa melakukan berbagai upaya agar hewan kurban THK memiliki kualitas yang sesuai dengan standar kepatuhan kurban.

Sebab salah satunya Dompet Dhuafa melakukan pengendalian mutu (quality control) secara berkala kepada hewan kurban di seluruh wilayah Indonesia.

Beberapa tahun ini telah dilakukan mekanisme sanksi yang tegas jika para mitra kurban THK melanggar berdasakan hsil penilaian oleh tim quality control yang ketat dalam hal kualitas hewan ternak yang akan dikurbankan maupun pada saat hari H pemotongan.

“Pengendalian mutu penting dilakukan sebab kualitas hewan kurban harus sesuai dengan syariat di samping kondisi hewan harus sehat” jelas Imam. (L/P002/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)