Dorong Kewirausahaan, BNI Syariah Gelar Diskusi di Unair

Surabaya, MINA – mendukung berkembangnya entrepreneurship atau kewirausahaan terutama untuk generasi muda.

Untuk itu BNI Syariah menggelar Leadership Forum dengan tema Funding for Entrepreneur in Industry 4.0. bertempat di Aula Garuda Mukti Kampus C, Universitas Airlangga (), Surabaya.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan CEO & Founder Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah. Demikian keterangan yang diterima MINA, Jumat (29/3).

Direktur Utama BNI Syariah mengatakan, saat ini tren layanan digital harus direspon oleh perbankan dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi.

“Kami terus berinovasi dalam rangka menyediakan solusi perbankan syariah berbasis digital. Ada beberapa strategi yang dilakukan BNI Syariah terkait pengembangan digital. Pertama adalah dengan mengoptimalkan teknologi dan jaringan BNI incorporated agar bisa memberikan layanan yang terbaik,” kata Dirut.

Untuk menghadapi era digital, BNI Syariah terus melakukan adaptasi dan kolaborasi. Bank juga melakukan transformasi baik dari sisi SDM maupun infrastruktur baik perangkat lunak dan perangkat keras.

Pada tahun ini, BNI Syariah menekankan pengembangan digital untuk ekosistem halal. Digitalisasi halal ekosistem dilakukan dengan beberapa langkah strategis.

Selain itu, BNI Syariah tergabung sebagai anggota AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia) sekaligus mensupport kebutuhan penggunaan fitur-fitur payment/transfer bank yang digunakan oleh para startup/fintech untuk mendukung pengembangan ekosistem halal syariah.

Dirut BNI Syariah selanjutnya memaparan, seiring pengembangan digital, BNI Syariah juga berkontribusi optimal dalam pertumbuhan industri halal dan mendorong banyak pengusaha muncul dari bisnis halal ini. potensi industri halal di dunia bahkan di Indonesia cenderung besar.

Untuk halal food secara global tercatat mempunyai potensi US$ 170 miliar, halal fashion US$ 20 miliar, halal travel US$ 10 miliar, halal kosmetik US$ 10 miliar, halal education US$ 12 miliar dan Islamic finance US$ 82 miliar (Global Islamic Finance Report 2017).

Peningkatan bisnis halal ini didorong oleh peningkatan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Meskipun demikian, untuk mewujudkan hal ini, masih ada tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah dibandingkan dengan konvensional.

Sementara CEO & Founder Ammana Fintek Syariah Lutfi Adhiansyah mengatakan, ekonomi syariah jika digabungkan dengan industri 4.0 akan menjadi kekuatan cukup besar.

“Karena teknologi finansial akan mendorong bisnis syariah menjadi lebih optimal,” kata Lutfi.

Acara Leadership Forum dengan tema Funding for Entrepreneur in Industry 4.0. ini diikuti 300 peserta seminar mengenai kewirausahaan. (R/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)