DPR: Group Kerja Sama Bilateral Indonesia-Palestina dan Komisi I Kutuk Serangan Israel

Jakarta, MINA – Serangan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4) sebelum fajar mendapat reaksi keras dari . Serangan itu mengulang kebrutalan Israel ke puluhan tahun terakhir.

Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Palestina DPR RI Syahrul Aidi Maazat mengutuk serangan ke tempat suci tersebut. Dia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bereaksi keras kepada Israel.

“GKSB DPR RI mengutuk serangan saat orang beribadah ke Masjid al-Aqsa. Kejadian brutal dan melanggar HAM ini terus dipertontonkan Israel ke mata internasional. Kita minta semua negara menyoroti hal ini, dan PBB segera bertindak untuk menghentikan serangan Israel ke Palestina” kata Syahrul dalam keterangan persnya yang dikutip dari Parlementaria, Ahad (17/4).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta, khususnya negara-negara barat turut menyoroti hal ini. Jangan sampai negara barat menerapkan standar ganda. Jangan sampai mereka bereaksi keras atas konflik Rusia-Ukraina namun lemah terhadap negara lainnya, khususnya konflik Israel-Palestina.

“Kemudian kita juga meminta kepada pemerintah menggunakan forum-forum internasional baik di PBB, OKI, G-20 ataupun yang lainnya untuk mencari jalan keluar atas semua konflik yang terjadi di Palestina,” tegas Syahrul lagi.

Syahrul bahkan menilai tindakan Israel sudah keterlaluan. Satu sisi dia mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, namun sisi lain dia sudah puluhan tahun menganeksasi wilayah Palestina dengan kekerasan.

“Israel ini jadi benalu bagi dunia. Selalu jadi pemantik berbagai konflik internasional. Kita semua harus tegas, negara seperti ini harus dihilangkan dari peta global,” pungkas Anggota Komisi V DPR RI itu.

Galang Solidaritas

Senada dengan Syahrul, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari juga mengutuk keras serangan polisi Israel yang kembali digencarkan ke Masjid Al-Aqsa itu.

“Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI mengutuk kebiadaban, kekejaman negara apartheid Israel yang menodai kesucian bulan Ramadan dan Masjid Al-Aqsa kiblat pertama umat Islam,” tegas Kharis dalam keterangan pers yang dikutip Parlementaria, Ahad (17/4).

Menurut Kharis, segala tindakan kebiadaban Israel tidak dapat dibenarkan sama sekali, termasuk yang baru-baru ini terjadi dengan cara menyerang jamaah shalat di Masjid Al-Aqsa.

Selain itu, terjadi pula upaya sistematis untuk terus menggusur rumah warga Palestina di Tepi Barat dan ribuan kejahatan yang terus dilakukan Israel selama pendudukan di Palestina.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kharis meminta agar Kementerian Luar Negeri RI mengajukan protes ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait langkah provokasi Israel tersebut.

Dalam catatan DPR, sedikitnya terdapat 15 Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait Yerusalem dan satu resolusi penting Majelis Umum PBB Nomor 181 tahun 1947 yang menetapkan Yerusalem sebagai wilayah yang berada di bawah kewenangan internasional dan diberikan status hukum dan politik yang terpisah.

Namun, lebih dari lima dekade, menurut Kharis, resolusi-resolusi tersebut seperti tidak ada artinya bagi Israel.

“Indonesia bisa mengirimkan nota protes ke PBB sebagai negara anggota PBB dan juga anggota tidak tetap Dewan Keamanan dengan mayoritas umat Islam. Kita minta PBB agar melindungi rakyat Palestina dari kesewenangan rezim Zionis penjajah,” tegasnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta agar Pemerintah Indonesia melakukan penggalangan dana bantuan untuk meringankan beban korban serangan Israel. Juga, mengimbau masyarakat Indonesia untuk memberi bantuan material dan spiritual melalui lembaga resmi kepada korban serangan Israel ini.

“Di samping amanah konstitusi memperjuangkan kemerdekaan Palestina, perlu langkah bersama menggalang solidaritas dan sebagai rakyat Indonesia kita harus membantu meringankan dan dengan segala daya upaya kita untuk menolong rakyat Palestina,” tambah legislator dapil Jawa Tengah V tersebut.

Serangan brutal yang dilakukan oleh Kepolisian Israel ke dalam masjid kali ini menyebabkan 152 korban terluka, termasuk korbannya wartawan, tenaga medis hingga perempuan jamaah Masjid Al- Aqsa. Di samping beberapa fasilitas di Masjid Al-Aqsa rusak. Hingga saat ini kondisi mencekam, kedua belah pihak siap siaga di sisi masing-masing.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.