Dr. Shiddiq Al Hanif: Stop Merokok untuk Rem Wabah COVID-19

Dr. M. Shiddiq Al Hanif, Spesialis Penyakit RSCM Jakarta Pusat. (Foto: dr. M. Shiddiq Al Hanif)

Jakarta, MINA – Dr. M. Shiddiq Al Hanif, calon dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSCM Jakarta Pusat, mengimbau kepada masyarakat untuk menghentikan merokok atau vape.

“Stop merokok atau vape,” kata Shiddiq kepada MINA melalui sambungan telepon Senin pagi (23/3).

Menurutnya, terkait meluasnya wabah virus corona, semua orang bisa tertular virus , tetapi bagi para rentan akan memperburuk kondisinya bila terkena virus corona.

Ia mengungkapkan, perokok daya tahan paru-parunya lebih rendah sehingga jika terkena, risiko gejalanya lebih berat.

“Imunitas paru perokok baik aktif maupun pasif lebih rendah,” kata Shiddiq. “Apalagi perokok lama.”

Bagi para merokok lama dan mulai ada gangguan pernafasan, harus sadar bahwa mempunyai risiko tinggi memiliki gejala berat jika terkena COVID-19, lakukan pencegahan maksimal dan jika ada gejala yang mengarah ke COVID-19 segera berobat ke dokter.

Menurutnya, virus menyebar melalui droplet yang dikeluarkan tubuh orang yang terinfeksi. Penularan melalui sentuhan droplet di lingkungan dan terhirup jika jarak kita dengan orang terkena COVID-19 kurang dari 1 meter dan droplet dari saluran nafasnya terhirup. Meskipun bukan media penularan, tapi asap rokok ini merusak sel-sel permukaan saluran nafas yang seharusnya menjadi sistem pertahanan tubuh, termasuk dari serangan COVID-19.

Sementara itu, sebagaimana pemberitaan di media, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman, Prof. Dr. Amin Soebandrio, mengatakan, perokok menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19 karena dalam tubuhnya terdapat reseptor yang ‘disukai’ virus tersebut. Pada tubuh perokok terdapat kandungan ACE2 dan CD209 yang sangat menonjol yang membuat virus lebih cepat berlabuh. (L/RS5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.