Jakarta, MINA – General Meneger Kesehatan Dompet Dhuafa (DD) Dr. Yenny Purnamasari mengatakan, tak perlu panik menghadapi virus corona. Sebab, mencuci tangan yang bersih dan benar, kuman, bakteri dan virus yang ada di tangan tidak akan masuk tubuh.
Tersebarnya wabah virus corona atau COVID-19 telah membuat warga Indonesia resah. Setelah Presiden RI mengumumkan adanya dua WNI yang resmi terinfeksi virus COVID-19, masyarakat banyak yang berbelanja bahan makanan dan alat kebersihan untuk jangka lama. Dua benda yang paling pertama habis adalah masker dan handsanitizer.
“Tentu dengan metode cuci tangan yang benar dengan mencuci tangan lima waktu. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari dan perlu terus dikampanyekan kepada khalayak luas,” kata Dr. Yenny, demikian keterangan yang diterima MINA, Jumat (6/3).
“Sebenarnya kita tak perlu khawatir dengan kelangkaan handsanitizer. Karena bukan masalah handsanitizer-nya, melainkan perilaku cuci tangan lah yang menjadi intinya,” terangnya.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
“Dianjurkan agar mencuci tangan lima waktu, yaitu sebelum makan, sesudah makan, setelah beraktivitas, setelah buang air besar dan setelah menyusui. Kalau kita cuci tangan dengan bersih, maka bakteri, kuman dan virus yang ada di tangan kita akan larut dengan sendirinya,” katanya.
“Agar aman, dan nyaman menghadapi virus corona. Pertama, ia menjelaskan bagaimana sebuah virus seperti corona bisa menular, yaitu melalui dua sarana, salah satunya ialah kontak erat. Karena salah satu penularanya melalui kontak erat, karena virus tersebut bisa masuk melalui mukosa. Mukosa ini sel selaput yang ada di hidung, mulut, dan ada di mata. Ada berita yang menyiarkan kalau corona bisa menular lewat mata, yang dimaksud bukan dengan tatapan mata, tapi mukosa mata,” terangnya.
Kemudian lebih lanjut ia menjelaskan, kondisi tidak steril dapat mengakibatkan virus bisa masuk bila tangan kita secara tidak sengaja mengucek mata. Sehingga virus mendapat ruang untuk masuk lewat mukosa mata.
Dr. Yenny menerangkan, virus bisa mati dalam beberapa kondisi, salah satunya dengan cairan disinfektan yang mengandung akohol, seperti handsanitizer.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Virus seperti corona akan mati bila terkena matahari, terkena suhu tinggi, ataupun terkena cairan disinfektan yang mengendung alkohol sseperti handsanitizer.
Untuk mengetahui dan memiliki informasi tentang COVID-19, dapat menghubungi layanan hotline KLB Kementerian Kesehatan. Telephone (021) 521-0411 & 0812-1212-3119 atau melalui layanan WhatsApp 0877-7759-1097 dan Layanan Call Center Siaga Dompet Dhuafa di nomor 0811 16 17 101. (R/R8/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia