Kilis, Turki, 17 Shafar 1438/17 November 2016 (MINA) – Serangan udara dan artileri yang menargetkan distrik di Aleppo Timur yang dikuasai oleh oposisi Suriah, dilaporkan telah menewaskan setidaknya 84 orang, merusak fasilitas medis dan meratakan bangunan tempat tinggal warga.
Sumber mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Rabu yang dikutip MINA, puluhan korban lainnya juga mengalami luka-luka oleh gelombang ofensif baru pemerintah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, sedikitnya 21 orang, termasuk lima anak-anak dan pekerja darurat kemanusiaan, tewas pada Rabu (16/11).
“Helikopter tidak akan berhenti untuk sesaat pun,” kata Bebars Mishal, anggota Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets), kelompok responden pertama yang beroperasi di daerah-daerah yang dikuasai oleh oposisi.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Wartawan Al Jazeera Osama bin Javaid, melaporkan dari Kilis, perbatasan Turki-Suriah, jumlah korban di Aleppo “naik per jam”.
“Salah satu daerah yang paling parah terkena adalah lingkungan Al-Shaar, setidaknya 18 bom drum diluncurkan, salah satu jatuh di dekat rumah sakit anak-anak dan sekolah,” lapornya.
Adham Sahloul, relawan dari Masyarakat Medis Amerika Suriah yang membantu beberapa rumah sakit di daerah oposisi, menuding bahwa serangan pemerintah berfokus pada infrastruktur medis di Aleppo.
Sahloul mengatakan kepada kantor berita Associated Press, tinggal lima fasilitas trauma yang berfungsi di Aleppo Timur.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dokter Asosiasi Independen yang membantu beberapa fasilitas di Suriah mengatakan, pusat bank darah Aleppo Timur dihantam dalam serangan Rabu, serta rumah sakit anak-anak yang operasikan oleh asosiasi. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://aljazeera.com/news/2016/11/syria-war-aleppo-pounded-air-strikes-day-161116161446851.html
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama