Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DUBES AS: ISLAM DI INDONESIA BISA LEBIH JAUH BERKEMBANG

Admin - Sabtu, 1 Juni 2013 - 09:03 WIB

Sabtu, 1 Juni 2013 - 09:03 WIB

456 Views ㅤ

  

Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel berpidato di hadapan ratusan santri Assidiqiyyah, Batu Ceper, Tangerang. (Foto: MAR/MINA).

Tangerang, 21 Rajab 1434/1 Juni 2013 (MINA) – Perkembangan Islam di Indonesia bisa lebih jauh lagi berkembang menjadi agama universal karena banyaknya bibit-bibit generasi muda Islam berkualitas sebagai calon pemimpin masa depan.

Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Alan Marciel dalam acara Bakti Sosial Kedutaan Besar AS untuk Indonesia bersama Keluarga Besar Pesantren Assidiqiyah Tangerang mengatakan bahwa Islam bisa menjadi agama yang universal.

“Banyak ilmuwan besar berasal dari negara-negara Islam, Islam di Indonesia bisa menjadi besar seiring dengan banyaknya generasi muda Islam yang berkualitas,” ungkap Marciel di hadapan ratusan santri Pesantren Assidiqiyah, Tangerang, Sabtu (1/6).

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

Marciel juga mengungkapkan, Indonesia dan AS punya kesamaan dalam hal kemajemukan umat beragama. Marciel menambahkan tentang perkembangan Islam yang sangat pesat di Amerika. “Islam menjelma menjadi agama yang paling pesat berkembang di AS,” tambahnya.

Marciel yang merupakan mantan Deputi Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Asia Tenggara dan Pasifik tersebut berkunjung ke pesantren binaan Noer Muhammad Iskandar dalam rangka bakti sosial untuk pesantren tersebut.

Pernyataan Marciel itu sehubungan dengan meningkatnya jumlah pemeluk agama Islam di Amerika yang semakin pesat. Hal ini dikarenakan berangsur hilangnya Islamophobia atau prasangka buruk terhadap umat Islam di AS.

“Islam adalah agama yang pertumbuhan sangat pesat di AS,” ujar Marciel.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Lanjut ia mengatakan, selain itu konsekuensi AS sebagai  negara demokrasi dan terbuka, memaksa pemerintah untuk memperhatikan umat Islam. (L/P01/P04/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

 

Rekomendasi untuk Anda