Yogyakarta, 17 Jumadil Awwal 1437/25 Februari 2016 (MINA) – Australia merupakan salah satu jembatan penghubung yang penting, tidak hanya bagi institusi ataupun negara, namun juga bagi Islam sendiri, hal ini disampaikan Duta Besar Australia untuk Indonesia, HE. Mr. Paul Grigson saat memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII).
Grigson secara khusus datang ke Yogyakarta mengunjungi UII pada Kamis (25/2), demikian laporan dari laman resmi UII yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Rektor UII, Harsoyo mengatakan dalam sambutannya, Harmoni antara hubungan Barat dan Islam menjadi sangat penting, terutama pada kondisi politik dunia seperti sekarang ini. Oleh karena itu, UII dan Australia memandang posisi Indonesia dan Australia sangatlah strategis dalam mendukung tercapainya harmonisasi tersebut.
“Hal ini dikarenakan Indonesia dan Australia memiliki nilai-nilai toleransi yang sangat tinggi dalam hal keberagaman budaya, suku, dan agama, serta melihat kesamaan kedua negara sebagai negara multikultur,” ujar Harsoyo.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Sementara itu, Grigson dalam kesempatannya mengatakan, kunjungan ke UII merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mempererat hubungan antara Australia dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Ia berkomitmen akan meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan antara Australia dengan Indonesia. Langkah nyata yang dapat ditempuh seperti dengan mendorong pertukaran pelajar antara Indonesia dan Australia.
Ketika mengunjungi Candi Kimpulan yang berada di kompleks perpustakaan UII, secara khusus ia memberikan komentar, “Perawatan candi yang begitu baik di kampus ini menjadi contoh yang nyata tentang keberagaman dan toleransi yang hidup di negeri ini.”
Selain itu, Grigson juga banyak menceritakan tentang keberadaan komunitas Muslim di Australia. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 500.000 orang warga Australia yang beragama Islam. Dari jumlah tersebut, 40% di antaranya merupakan warga Muslim kelahiran Australia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Australia adalah negara yang sangat terbuka dengan kehadiran imigran. Kami dapat tumbuh dan berkembang seperti sekarang juga salah satunya karena kontribusi para imigran yang menetap di Australia. Termasuk komunitas Muslim yang sudah sejak lama hidup berdampingan bersama warga Australia lainnya,” ujarnya.
“Di kota-kota besar, eksistensi umat Muslim sudah membaur dengan baik bersama elemen warga Australia lainnya,” tambahnya.
Pada kunjungan ke UII, ia juga banyak berdialog dengan para mahasiswa UII. Beberapa pertanyaan dari mahasiswa UII dijawab dengan antusias oleh Grigson. Seperti di antaranya, isu seputar migrasi di Australia dan sikap Australia terhadap umat Muslim.
“Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para mahasiswa di sini merupakan salah satu yang terbaik selama saya bertugas sebagai Duta Besar di Indonesia,” pungkasnya.(T/P006/R05)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain