Riyadh, 24 Rajab 1438/21 April 2017 (MINA) – Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menyambut kedatangan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Budaya, Puan Maharani, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek yang melakukan kunjungan kerja persiapan pelayanan haji tahun 2017 di Arab Saudi.
“Melayani jamaah haji itu sarafun wa tahiyatun lana (kemuliaan dan kehormatan bagi kami),” ujar Agus Maftuh saat membuka Entry Briefing dan Pertemuan Koordinasi kunjungan kerja di Wisma Haji Madinah, Kamis (20/4).
Dubes RI Riyadh menyampaikan, seluruh jajaran KBRI Riyadh, KJRI Jeddah dan Pelaksana Urusan Haji memiliki empat prinsip pelayanan dalam menjamin kesuksesan haji, demikian keterangan pers Kemlu yang diterima MINA.
Pertama, semangat dalam memberikan pelayanan. Kedua, mengutamakan ruhun nahnuwiyah, semangat kebersamaan-kekitaan. Ketiga attamayuz fil adah, tidak puas dengan memberikan pelayanan yang ada, selalu berupaya memberikan yang terbaik. Keempat, keikhlasan dalam memberikan pelayanan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pertemuan Koordinasi kunjungan para Menteri ini dipandu oleh Konjen RI Jeddah, Mohammad Hery Saripudin. Dalam pembukaannya, Hery menyampaikan bahwa Perwakilan RI Riyadh dan Jeddah menyambut kedatangan ketiga Menteri dan pimpinan pelaksana teknis dari unsur Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan untuk memantau perkembangan persiapan pelayanan ibadah haji tahun 1438 H/ 2017M.
Agenda ketiga Menteri pada hari ini 20/04/17 adalah melakukan kunjungan ke Kementerian Haji di Madinah dan memantau Balai Pengobatan Haji Indonesia di Madinah.
Rombongan para Menteri juga akan melakukan perjalanan ke Mekkah Al-Mukarramah guna melakukan pertemuan dengan Muassasah Asia Tenggara untuk membahas upaya peningkatan pelayanan tenda di Arafah dan pemasangan AC, peninjauan dapur-dapur penyedia katering bagi jamaah haji Indonesia, expose peta pemondokan Jamaah. (T/R01/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah