DUBES RI UNTUK AFRIKA SELATAN SAMPAIKAN AMBASSADORIAL LECTURE DI UII

Dubes RI untuk Afrika Selatan, , Suprapto Martosetomo
untuk , , Suprapto Martosetomo

Yogyakarta, 15 Muharram 1437/28 Oktober 2015 (MINA) – Indonesia secara konsisten mendukung perjuangan Afrika Selatan dalam upaya melepaskan diri dari rezim apartheid. Selain itu diplomasi ekonomi juga menjadi salah satu instrumen pemerintah Indonesia dalam rangka membina hubungan baik yang sudah berlangsung selama ini, demikian menurut Duta Besar (Dubes) RI untuk Afrika Selatan, Suprapto Martosetomo.

“Kerjasama bilateral dan hubungan politik antara Indonesia dengan Afrika Selatan sudah dimulai sejak tahun 1995, bertepatan dengan momentum penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika,” ujarnya.

Demikian seperti disampaikan Dubes RI untuk Afrika Selatan itu ketika memberikan penjelasan mengenai latar belakang diplomasi Indonesia dengan Arika Selatan. Penjelasan tersebut disampaikan Suprapto dalam acara Ambassadorial Lecture didepan puluhan mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (HI ) pada Selasa (27/10) yang bertempat di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII, laman resmi Universitas Islam Indonesia (UII) melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (28/10).

Nampak hadir mengikuti kuliah umum tersebut, Direktur Direktorat Pemasaran, Kerjasama, dan Alumni (DPKA) UII Hangga Fathana, SIP., B.Int.St., MA., Ketua Program Studi HI UII Irawan Jati, SIP., M.Hum., MSS., beberapa dosen dan puluhan mahasiswa Prodi HI UII yang antusias mengikuti acara tersebut.

Dalam sambutannya Hangga Fathana menyampaikan bahwa fokus UII saat ini dan kedepan adalah pada peningkatan kerjasama internasional, sehingga diharapkan dengan kedatangan duta besar Afrika Selatan itu dapat membawa dampak baik bagi upaya peningkatan.

“Barangkali bisa diusahakan adanya diskusi non formal sebagai upaya penjajakan kerjasama internasional, terlebih lagi dengan perguruan tinggi di Afrika Selatan, semoga ini bisa menjadi jembatan untuk merealisasikan upaya tersebut” ungkapnya.

Selanjutnya Suprapto banyak menyampaikan kepada mahasiswa mengenai gambaran Afrika Selatan secara umum. Menurtnya Afrika Selatan memiliki kondisi infrastrutur yang sangat baik, dan bisa menjadi pioner dalam perdagangan bebas Afrika 2063, serta merupakan bagian penting dari negara-negara anggota , yang kita kenal sebagai Negara Emerging Market Ekonomi.

Negara Emerging Market Ekonomi (Emerging Market Economy/EME) adalah kategori negara dengan ekonomi rendah menuju ke level menengah pendapatan per kapita.

Negara Anggota BRICS

BRICS adalah singkatan dari 5 Negara yang pertumbuhan ekonominya sangat pesat dengan jumlah penduduk sebanyak 3 miliar jiwa atau sekitar 40% dari jumlah penduduk di muka bumi ini. Kelima Negara tersebut adalah Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

BRICS yang berasal dari istilah BRIC (Brasil, Rusia, India dan China) ini pertama kali dicetuskan oleh seorang Ekonom yang bernama Jim O’neill dari sebuah Bank di Amerika Serikat yaitu Goldman Sachs pada tahun 2001. Menurutnya, gabungan perekonomian Keempat Negara BRIC ini akan mengalahkan negara-negara terkaya di Dunia pada tahun 2050.(T/P007/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Septia Eka Putri

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0