Ankara, 11 Ramadhan 1436/28 Juni 2015 (MINA) – Negara-negara Arab dan organisasi-organisasi Islam mengecam serangan bom saat shalat Jumat (26/6) di sebuah masjid Syiah di Kuwait.
Setidaknya 27 orang tewas dan lebih 227 orang terluka setelah seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan sabuk peledak di dalam Masjid Imam Shadiq, Anadolu Agency berbasis di Ankara melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut laporan yang diposting di media sosial pada hari yang sama, kelompok afiliasi Islamic State atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengutuk keras serangan mematikan itu dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita WAM, dan menggambarkannya sebagai “tindak pidana teroris”.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia juga memperingatkan tentang konflik sektarian dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memerangi kelompok “teroris dan ekstrimis”.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan, serangan itu “tindak pidana yang bertentangan dengan semua nilai-nilai moral dan kemanusiaan serta semua agama monoteistik dan prinsip-prinsip toleran Islam”, menurut kantor berita Qatar.
Kementerian Luar Negeri Maroko juga mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan yang digambarkannya sebagai peristiwa “serangan teroris”.
Dewan Ulama Senior di Arab Saudi juga mengutuk kekerasan tersebut dengan mengatakan itu bertujuan “mengacaukan persatuan nasional” di Kuwait.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Seorang pejabat Hamas, Izzat Risheq mengatakan melalui media sosial, serangan itu adalah “tindakan kriminal yang bertentangan dengan semua nilai-nilai dan adat istiadat agama”. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan