EKSTRIMIS YAHUDI SERBU AL-AQSHA DI TENGAH MELUASNYA BENTROKAN

Rabi yahudi melakukan tur provokatif di Masjid Al-Aqsha,(Foto: Al-Aqsa Foundation)
Rabi yahudi melakukan tur provokatif di Masjid ,(Foto: Al-Aqsa Foundation)

, 25 Shafar 1436/18 Desember 2014 (MINA) – Sekelompok ekstremis Yahudi Rabu kemarin menyerbu dan melakukan tur provokatif ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur, tak lama setelah bentrokan meluas di seluruh kota Selasa (16/12) malam setelah tentara membunuh seorang di kamp pengungsian Qalandia.

Sumber media lokal mengatakan, salah satu pemukim ilegal Yahudi memprovokasi jamaah Muslim dengan meneriakkan kalimat anti-Islam slogan dan menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.

Hingga berita ini ditulis belum ada laporan korban kekerasan dari kedua pihak, Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sejak pagi, polisi pendudukan Israel yang ditempatkan di pintu gerbang menuju masjid, menahan kartu identitas pemuda dan seluruh perempuan Palestina yang boleh diizinkan masuk ke komplek kiblat pertama umat Islam itu, pencegahan polisi biasanya dilakukan untuk mengantisipasi bentrokan.

Tur provokatif Yahudi terjadi hanya beberapa jam setelah bentrokan tersebar di seluruh Kota Al-Quds berikut pembunuhan berdarah dingin tentara pendudukan Israel terhadap seorang pemuda Palestina Mahmoud Adwan (21) di kamp pengungsi Qalandia.

Selama bentrokan, polisi menembakkan gas air mata, granat setrum, dan peluru baja berlapis karet. Ada laporan dari beberapa kasus banyak yang mati lemas akibat menghirup gas air mata.

Sementara itu, polisi Israel mencoba memantau di atap beberapa rumah di Kota Al-Quds untuk menargetkan anak-anak Palestina yang terlibat dalam bentrokan, selain itu polisi menyerang dan memukuli beberapa warga yang berada di rumah-rumah yang diduduki.

Setidaknya tiga warga Palestina ditangkap oleh polisi dalam bentrokan Selasa malam lalu.

Pusat Studi Tahanan dan Hak Asasi Manusia Ahrar, sebuah organisasi hak-hak rakyat Palestina mengatakan dalam sebuah laporan, Israel menahan 650 warga Palestina di Al-Quds Timur dan Tepi Barat pada November lalu. Menurut laporan itu, jumlah tertinggi penangkapan didokumentasikan berada di Al-Quds Timur dan Hebron.

Wisata provokatif harian oleh pemukim ilegal Yahudi di Masjid Al-Aqsha, tempat tersuci ketiga dalam Islam, terus menerus menjadi penggerak utama terjadinya bentrokan berulang antara pemuda di Al-Quds dan polisi Israel.

Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak, ditangkap di Al-Quds Timur yang diduduki selama tindakan keras Israel yang menargetkan aktivis Palestina yang terlibat dalam protes terhadap kunjungan ekstrimis Yahudi ke Al-Aqsha.

Menurut kelompok hak asasi tahanan Palestina Addameer, antara Juni dan September 2014 saja, setidaknya 26 anak diperintahkan untuk tetap berada di bawah tahanan rumah selama periode berkisar antara satu dan tiga pekan. Sebagian besar berada di pertengahan usia remaja.(T/R05/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0