Kairo, 7 Ramadhan 1434/15 Juli 2013 (MINA) – Perdana Menteri, Hazem El-Beblawi, mengadakan pembicaraan konsitusi kabinet calon menteri sementara, untuk mengumumkan susunan kabinet pasca-kudeta negara tersebut.
Beblawi berencana untuk melanjutkan konsultasi pembentukan anggota kabinet pada hari Ahad, demikian laporan Press Tv dipantau Mi’raj News Agency (MINA).
Pada hari Sabtu, ia mengadakan pembicaraan dengan calon kabinet kementerian yang didampingi oleh Muhammad El Baradei, yang telah ditunjuk sebagai wakil presiden Mesir. Beblawi mengatakan bahwa pemerintahan baru Mesir akan terdiri dari 30 anggota.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Ia menambahkan bahwa pemulihan keamanan, menjamin distribusi barang dan jasa pemerintahan baru Mesir, serta mempersiapkan pemilihan parlemen dan presiden yang merupakan prioritas utama bagi pemerintahannya.
Pemerintahan baru Mesir mengatakan Beblawi telah dicalonkan yang beraliran kiri dari politisi Godah Abdel Khalik untuk memimpin kementerian, yang dia pimpin selama beberapa bulan pada tahun 2011.
Sumber-sumber dalam pemerintahan transisi mengatakan bahwa Beblawi telah menominasikan politisi kiri Kristen liberal, Mounir Fakhry Abdel Nour sebagai menteri investasi. Abdel Nour diangkat menjadi menteri pariwisata yang sebelumnya dipimpin oleh mantan perdana Ahmed Shafiq pada Februari 2011, pada masa revolusi negara tersebut.
Militer Mesir menggulingkan Presiden Muhammad Mursi, dimana sebelumnya telah dibuat rancangan peta jalan untuk perdana menteri dalam memenuhi tugasnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sementara itu, Pada 3 Juli, panglima militer Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, mengumumkan bahwa Presiden Mursi tidak lagi menjabat sebagai presiden. ia menambahkan Sisi juga membubarkan konstitusi Mesir.
Pihak Militer menyatakan Hakim Agung konsutusi Mesir, Adly Mansour diangkat jadi Presiden sementara pada 4 Juli. Pada tanggal 10 Juli, sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Kebebasan dan Keadilan, menolak tawaran oleh Beblawi untuk bergabung dengan pemerintahan sementara.
“Kami menolak semua yang berasal dari kudeta ini,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin, Tareq al-Mursi. Ikhwanul Muslimin tersebut mengatakan bahwa ia tidak akan mengadakan pembicaraan dengan para pemerintah sementara sampai Muhammad Mursi tersebut dipulihkan. (T/P012/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama