El-Sisi Resmikan Masjid dan Gereja Terbesar Simbol Toleransi

Kairo, MINA – Presiden Abdel Fattah meresmikan masjid dan di Ibukota Administratif Baru di timur Kairo, pada Ahad (6/1), menjelang Natal Koptik, dalam pesan simbolis toleransi di negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Koptik, minoritas Kristen terbesar di Timur Tengah, dijadwalkan mengadakan misa tengah malam di gereja Katedral, yang oleh pemerintah disebut sebagai gereja terbesar di Timur Tengah, beberapa jam setelah peresmian. Arab News melaporkan.

Cathedral of the Nativity dapat menampung lebih dari 8.000 jemaah. Sedangkan tidak jauh dari itu, El-Sisi juga meresmikan Masjid Al-Fattah Al-Aleem dapat yang menampung hampir dua kali lipat jumlahnya.

Keduanya terletak di ibukota administrasi baru, sebuah pengembangan besar yang terletak sekitar 45 km (28 mil) timur Kairo.

Umat ​​Kristen Koptik diperkirakan berjumlah 10 persen dari hampir 100 juta penduduk dan telah lama mengeluhkan diskriminasi berdasarkan undang-undang yang memihak umat Islam.

Mereka juga semakin menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir oleh militan termasuk ISIS, yang melancarkan pemberontakan di utara Semenanjung Sinai yang terpencil.

Angham, penyanyi lokal terkemuka, bernyanyi untuk hidup berdampingan Muslim-Kristen ketika sebuah pertunjukan kembang api menerangi langit di atas gereja.

“Pada hari ini kami melihat Anda telah memenuhi janji ini dan di sini kami menyaksikan pembukaan yang luar biasa pada kesempatan besar ini,” kata kepala gereja Koptik Paus Tawadros II.

Presiden AS Donald Trump juga memuji pembukaan masjid dan gereja tersebut.

“Senang melihat teman-teman kita di Mesir membuka Katedral terbesar di Timur Tengah. Presiden El-Sisi memindahkan negaranya ke masa depan yang lebih inklusif,” tulis Trump.

Cathedral of the Nativity, yang dihiasi dengan ikon Koptik, dapat menampung lebih dari 8.000 orang.

Cathedral of the Nativity, yang dihiasi dengan ikon Koptik, dapat menampung lebih dari 8.000 jemaah sedangkan Masjid Al-Fattah Al-Aleem dapat menampung hampir dua kali lipat jumlahnya. Keduanya terletak di ibukota administrasi baru, sebuah pengembangan besar yang terletak sekitar 45 km (28 mil) timur Kairo.

Ibukota Mesir yang baru, diumumkan pada bulan Maret 2015, dimaksudkan sebagian untuk mengurangi kepadatan di Kairo, juga akan menjadi rumah bagi kementerian pemerintah. Pemerintah mengharapkan untuk mulai pindah ke tempat baru akhir tahun ini. (T/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.