Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Enaknya Puasa Ramadhan di Selandia Baru Cuma 8 Jam

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 6 Juni 2017 - 11:06 WIB

Selasa, 6 Juni 2017 - 11:06 WIB

2696 Views

Kaum Muslimah New Zealand (Dok Islamru)

 

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Mungkin ada baiknya jika ada biaya dan waktu, mencoba untuk puasa Ramadhan yang lebih singkat waktunya.

Ya, hal itu terjadi di Selandia Baru, puasa di sana cuma 8-9 jam sehari, dari waktu sahur sampai matahari terbenam.

Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

Juga tidak seperti di negara-negara kawasan lainnya, seperti Indonesia, atau apalagi daerah Arab yang terik panas. Puasa di Selandia Baru berada pada suhu udara yang sejuk dingin, karena berada di kepulauan yang berdekatan dengan daerah Kutub Selatan.

Kalau lebih dekat ke Kutub Utara, seperti umat Muslim yang tinggal di Lingkaran Arktik, mengalami kondisi paling menantang, yaitu siang hari dapat berlangsung hingga 24 jam terus-menerus.

Hingga kemudian Dewan Fatwa dan Penelitian Muslim Eropa merancang pedoman baru untuk umat Islam di wilayah Kutub Utara untuk mengakomodasi jam puasa yang realistis, mengikuti negara Eropa terdekat.

Di Selandia Baru ada sekitar 30.000 Muslim, dengan kelompok terbesar adalah keturunan India (sekitar 13.000 orang), diikuti oleh orang Indian Fiji, Afghanistan dan Pakistan (masing-masing sekitar 3.000 orang) serta orang Melayu dan Indonesia (masing-masing sekitar 1000 orang).

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

Adapun Muslim pertama di Selandia Baru adalah keluarga India yang menetap di Cashmere, Christchurch, pada tahun 1850-an. Dan sejak saat itu, populasi Muslim Selandia Baru terus berkembang pesat.

Jumlah masjid sebagai sentral ibadah di sana pun terus bertambah. Bahkan, ada di wilayah Pegunungan Roskill, Auckland, sebuah gereja diubah menjadi masjid.

Islamic Center pun mulai tumbuh berkembang, di antaranya, ada di Otahuhu (Auckland), North Palmerston, Porirua, dan Newtown (Wellington).

Perkembangan Islam juga dikuatkan dengan adanya para mahasiswa dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, terutama dari Singapura, Malaysia dan Indonesia,  yang sedang menempuh pendidikan di Selandia Baru.

Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

Diperkirakan, saat ini terdapat lebih dari 36 ribu Muslim di Selandia Baru. Walaupun cukup sulit untuk mendapatkan angka yang akurat karena pemerintah setempat lebih mengutamakan kategori penduduk berdasarkan etnisitas daripada agama.

Muslim Selandia Baru berasal dari 42 negara berbeda yang hidup membaur secara harmonis, damai dan penuh toleransi bersama komunitas lainnya di negeri itu.

Selandia Baru juga dikenal sebagai negara pengekspor utama daging halal, dan pengekspor domba halal terbesar di dunia. (RS2/RS1)

Sumber: Newshub dan sumber lainnya.

Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

Rekomendasi untuk Anda

Israel Lanjutkan Serangan Udara di Gaza, Puluhan Warga Palestina Syahid (foto: Wafa)
Palestina
Internasional
Internasional
Internasional
Kolom
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom