Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN DESAK PEREMPUAN TURKI MINIMAL PUNYA TIGA ANAK

Admin - Sabtu, 10 Agustus 2013 - 19:28 WIB

Sabtu, 10 Agustus 2013 - 19:28 WIB

600 Views ㅤ

Ankara, 4 Syawal 1434/11 Agustus 2013 (MINA) – Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan menyerukan perempuan Turki mepunyai minimal tiga anak dan mendorong para ibu memberikan suara untuk keputusan Partai Keadilan dan Pembangunan negara itu dalam program “membesarkan  anak-anak mereka dengan tepat”.

“Ini adalah hak saya sebagai presiden untuk mengatakan bahwa program itu menguntungkan di mana perempuan melahirkan minimal tiga anak,” kata Erdogan dalam sebuah wawancara dengan saluran NTV Turki sebagaimana dikutip IINA yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA).

“Jika (Presiden Vladimir) Putin bisa mengatakan pernyataan seperti di Rusia (mengatakan perempuan harus mempunyai tiga anak atau lebih), mengapa saya tidak bisa mengatakan itu di Turki?” ujarnya lagi.

Erdogan juga menyoroti kewajiban seorang ayah untuk memenuhi nafkah keluarga mereka.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

Sebelumnya, ia telah berbicara menentang aborsi, menyebutnya sebagai “plot rahasia” untuk memperlambat pertumbuhan di Turki, termasuk kontrasepsi.

Hal tersebut bukan pertama kalinya PM Turki itu membuat permohonan publik untuk meningkatkan angka kelahiran di Turki.

Al-Monitor melaporkan pada Februari 2013,  Erdogan mendesak perempuan untuk memiliki anak lagi setelah data statistik menunjukkan bahwa tingkat kelahiran Turki menurun pada titik terendah sepanjang waktu di mana menurun 0,12 persen pada 2012, yang berarti bahwa rata-rata jumlah kelahiran dua anak per perempuan  mengakibatkan penurunan angka kelahiran dari 4,33 pada 1978.

“Populasi berarti kekuasaan,” kata Deputi Perdana Menteri Turki, Ali Babcan tahun lalu di  saluran berita Kanal 24 menyitir Uni Eropa.

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

“Dua puluh tujuh negara duduk di sana (Uni Eropa), tetapi ketika Jerman dan Perancis memutuskan sesuatu, mereka dengan populasi 1,5 juta-2 juta penduduk seperti Estonia dan Latvia hampir tidak memiliki suara apapun,” tambah Babcan. (T/P02/R2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda