ERDOGAN DESAK UNI EROPA BERBAGI TEMPAT UNTUK PENGUNGSI

Presiden Turki, Tayyip Recep Erdogan (kanan) bersama Donald Tusk, Presiden UE. (Foto: Hurriyet)
Presiden Turki, Tayyip Recep (kanan) bersama Donald Tusk, Presiden UE. (Foto: Hurriyet)

Ankara, 22 Dzulhijjah 1436/6 Oktober 2015 (MINA) – Presiden Turki Tayyip Recep Erdogan mendesak negara-negara (UE) berbagi tempat untuk para  untuk kedamaian bersama.

“Kami tidak pernah mengirim para pengungsi dari Turki ke negara-negara lain,” kata Erdogan saat konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Uni Eropa, Donald Tusk di Ankara, Senin (5/10), Hurriyet Daily News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Erdogan mengingatkan bahwa negaranya saat ini menampung sekitar 2,2 juta pengungsi dari Suriah dan 200 ribu pengungsi dari Irak. Sementara Uni Eropa secara keseluruhan hanya menampung sekitar 250 ribu pengungsi.

“Saya ingin mengingatkan sekali lagi bahwa alasan utama dari krisis pengungsi adalah akibat konflik perang di Suriah,” kata Erdogan.

Untuk itu, menurutnya, ada tiga langkah yang harus diambil untuk mengatasi krisis pengungsi yang sedang berlangsung. “Harus ada fokus utama pada program, adanya deklarasi zona aman, dan deklarasi zona larangan terbang,” ujarnya.

Menyinggung tentang konflik yang sedang berlangsung antara pasukan keamanan Turki dengan gerilyawan Partai Pekerja Kurdistan PKK (Parti Karkerani Kurdistan), Erdogan mengecam beberapa negara UE yang membiarkan kejahatan PKK.

“Meskipun Uni Eropa memblacklist PKK sebagai organisasi teroris, namun ada beberapa anggota Uni Eropa yang mengabaikan hal ini,” katanya.

Keadaan ini, kata Erdogan, menunjukkan bahwa propaganda hitam oleh PKK telah menyebar di Eropa.

“Tidak boleh ada kesempatan bagi PKK untuk mendapatkan legitimasi,” pungkasnya. (T/ima/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0