Istanbul, MINA – Pada upacara peletakan batu pertama untuk jembatan pertama mega-proyek yang disebut Sazlidere, Sabtu (26/6), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Kanal Istanbul akan mengubah “halaman baru” bersejarah dalam pembangunan Turki.
“Realitas hari ini – seperti ancaman terhadap Bosphorus dan Istanbul dari perdagangan maritim yang berkembang – membuat Kanal Istanbul menjadi kebutuhan,” tegas Erdogan, memuji proyek yang disebutnya sebagai “impiannya”, Anadolu Agency melaporkan.
Presiden mengatakan, jumlah kapal yang melalui Selat Istanbul setiap tahun telah melonjak dari 3.000 pada 1930-an menjadi 45.000 hari ini, menambahkan proyeksi memperkirakan hingga 78.000 kapal mungkin melakukan perjalanan pada tahun 2050, dengan setiap kapal besar menimbulkan risiko serius ke Istanbul.
Ia mengatakan, menurut hitungan, Bosphorus menawarkan jalur yang aman bagi 25.000 kapal.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Jika terjadi kecelakaan kapal yang membawa berbagai macam kargo, mulai dari minyak bumi hingga produk organik, kehidupan alam di laut kita menghadapi ancaman besar. Jika kapal-kapal itu menabrak pantai, baik warisan budaya kita rusak dan kita dapat menghadapi kehancuran dan kebakaran yang serius,” kata Erdogan.
“Kanal Istanbul adalah proyek penting untuk melindungi struktur sejarah dan budaya selat Bosphorus,” katanya. “Kami menganggap Kanal Istanbul sebagai proyek untuk menyelamatkan masa depan Istanbul.”
Erdogan telah menggembar-gemborkan proyek tersebut, menawarkan rute alternatif yang menghubungkan Laut Marmara ke Laut Hitam, yang diperlukan untuk keselamatan Istanbul di tengah meningkatnya lalu lintas kapal melalui Bosphorus, salah satu jalur maritim tersibuk di dunia. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)