Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN KRITIK REAKSI IRAN ATAS EKSEKUSI ULAMA SYIAH

Rudi Hendrik - Kamis, 7 Januari 2016 - 11:54 WIB

Kamis, 7 Januari 2016 - 11:54 WIB

387 Views

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: dok. Aei.org)

ERDOGAN.jpg" alt="Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: dok. Aei.org)" width="600" height="450" /> Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: dok. Aei.org)

Ankara, 27 Rabi’ul Awwal 1437/7 Januari 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (6/1), melontarkan kritikannya terhadap Iran yang warganya melakukan penyerangan terhadap dua misi diplomat Arab Saudi pada Sabtu (2/1) malam sebagai reaksi eksekusi ulama Syiah Nimr Al-Nimr.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengumumkan telah mengeksekusi 47 orang atas tuduhan terorisme, salah satunya adalah Sheikh Nimr.

Mengenai eksekusi 47 tersangka terorisme, Erdogan menyebutnya itu “masalah dalam negeri” pemerintah Arab Saudi, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Empat puluh enam dari mereka yang dieksekusi adalah Sunni dan mereka dieksekusi karena mereka berafiliasi dengan Al-Qaeda. Salah satunya adalah seorang pemimpin agama Syiah. Keputusan ini sebelumnya diambil dan Arab Saudi melaksanakan itu. Ini adalah keputusan mereka,” kata Erdogan dalam sebuah pidato di ibukota Ankara.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Presiden Turki membandingkannya dengan konflik di Suriah dan mengatakan, mereka yang tetap diam tentang kematian warga sipil dalam perang saudara Suriah, justeru gempar atas eksekusi satu orang di Arab Saudi.

“Anda memberikan dukungan Anda (kepada rezim Suriah) baik secara implisit maupun secara terbuka. Anda memberikan keuangan dan senjata mendukung untuk pembunuh (Presiden Bashar) Assad,” kata Erdogan tanpa menyebut “Iran”.

“Kedutaan Arab Saudi (di Iran) dihantam dengan peluncur roket. Kedutaan di Irak juga dirusak. Ini tidak dapat diterima dalam hal hubungan internasional,” tegasnya.

Setelah Bahrain dan Sudan turut memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran dan mendukung Arab Saudi, Djibouti juga menghentikan hubungan diplomatiknya dengan Iran dalam menanggapi penyerbuan terhadap kedutaan Arab Saudi.

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Sementara Qatar, Uni Emirat Arab, dan Kuwait telah menurunkan tingkat hubungan politiknya dengan Iran, tapi belum sejauh pemutusan hubungan.

Sementara itu, Yordania memanggil Duta Besar Iran di Amman pada Rabu mengutuk serangan terhadap kedutaan, dan “gangguan Iran” dalam urusan dalam negeri Arab Saudi.(T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Dunia Islam
Indonesia
Dunia Islam