Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (21/12) meminta negara-negara dunia melawan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjelang pemungutan suara Majelis Umum PBB tentang Yerusalem.
Rabu malam, Presiden Trump mengancam akan memotong dana bantuan untuk negara-negara yang memilih melawan AS, terkait status Yerusalem, dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB.
Pemungutan suara dilakukan untuk mengesahkan sebuah resolusi yang menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sebelumnya, rancangan resolusi itu diveto oleh AS pada pemungutan suara Dewan Keamanan PBB setelah 14 anggota memilih setuju menolak pengakuan AS atas Yerusalem.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Rancangan resolusi yang diajukan ke Majelis Umum PBB menegaskan bahwa Yerusalem adalah sebuah isu yang harus diselesaikan melalui negosiasi dan keputusan mengenai statusnya tidak memiliki dampak hukum dan harus dibatalkan.
“Saya mengimbau seluruh dunia untuk tidak pernah menjual kehendak demokratis Anda dengan imbalan uang kecil,” kata Erdogan dalam sebuah pidato di televisi di Ankara. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
“Bagaimana mereka menyebut Amerika? Tempat lahirnya demokrasi. Tempat lahir demokrasi yang berusaha menemukan kemauannya di dunia yang bisa dibeli dengan dolar,” katanya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza