Erdogan: Tak Ada Perdamaian Tanpa Negara Palestina Merdeka

Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip mengatakan, satu-satunya cara untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di adalah dengan terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di perbatasan tahun 1967, dengan sebagai ibu kotanya.

“Yerusalem bukan masalah sekelompok Muslim saja, tetapi masalah seluruh Muslim sedunia,” tegas Erdogan pada pembukaan Konferensi ke-16 Persatuan Parlemen Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul belum lama ini, dikutip MINA dari Kantor Berita Palestina WAFA, Ahad (12/12).

Dia menegaskan kembali  membuat orang Palestina membayar harga genosida terhadap orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II adalah “semacam penindasan dan kurangnya hati nurani.”

“Sebagai cucu dari orang-orang yang memerintah Yerusalem selama 400 tahun, kami tidak tega melihat darah, air mata, dan penindasan di Palestina,” lanjutnya.

Erdogan mengatakan kepada para pejabat Muslim, “Yerusalem adalah kota yang diberkahi dan kepercayaan Nabi Muhammad (saw) untuk bangsanya, dan membelanya berarti membela seluruh umat manusia, hak asasi manusia dan hukum, perdamaian, keadilan, dan peradaban. ”

Dia mengatakan orang-orang Palestina “dibunuh secara brutal di jalan-jalan dan anak-anak mereka diperlakukan seperti teroris, dan rumah ibadah mereka menjadi sasaran agresi setiap hari.”

Erdogan mendesak negara-negara anggota OKI untuk bergerak bersama dan menghindari apa pun yang melemahkan perjuangan Palestina.

“Kita harus melanjutkan misi kita meskipun mendapat kurang dukungan dari komunitas internasional untuk menemukan solusi yang adil bagi Palestina,” pungkasnya.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.