Erdogan Tiba di Khartoum Tingkatkan Hubungan Bilateral

Presiden Turki Recep Tayyip bersama Jenderal Besar ‘Umar Hasan Ahmad al-Bashir (Foto: MEMO)

Khartoum, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah tiba di Khartoum, , pada hari Ahad (24/12) kunjungan tersebut selama  dua hari yang bertujuan untuk memperdalam hubungan kedua negara.

Sesampainya di ibukota Sudan, presiden Turki memulai melakukan perjalanan regional ke tiga negara. Erdogan akan mengunjungi Chad dan Tunisia antara Selasa dan Kamis. Seperti dilaporkan Worldbulletin yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Erdogan didampingi oleh delegasi besar termasuk Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Menteri Pendidikan Ismet Yilmaz, Menteri Pertanian Ahmet Esref Fakibaba, Menteri Energi Berat Albayrak, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Numan Kurtulmus, Menteri Perhubungan, Kelautan dan Komunikasi Ahmet Arslan, Menteri Ekonomi Nihat Zeybekci , Menteri Pertahanan Nurettin Canikli, Kepala Staf Umum Turki Hulusi Akar dan delegasi dari sekitar 150 pengusaha Turki.

Kunjungan tersebut merupakan yang pertama oleh seorang presiden Turki di Sudan, dan akan didominasi oleh forum bisnis untuk membahas investasi dan menandatangani sejumlah kesepakatan untuk memperkuat kemitraan ekonomi di bidang produksi pertanian, pendidikan tinggi, lingkungan, militer, pertambangan, energi, kesehatan dan pariwisata.

Selama perjalanan, Erdogan dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Jenderal Besar ‘Umar Hasan Ahmad al-Bashir kemudian dia berbicara di parlemen Sudan pada Ahad (24/12) malam.

Pada Senin (25/12), Erdogan akan menghadiri forum bisnis Sudan-Turki dengan Al-Bashir. Karena volume perdagangan Turki dan Sudan saat ini mencapai sekitar 500 juta dolar, menurut Turkish Statistical Institute (TurkStat).

Ekspor Turki ke Sudan mencapai 328,5 juta dolar pada Januari-Oktober 2017, sementara impor dari negara tersebut mencapai 78,3 juta dolar.

Perusahaan-perusahaan Turki di Sudan beroperasi di sektor manufaktur, industri, energi, layanan, pertanian dan mesin dan mereka membantu memajukan ekonomi Sudan dengan berkontribusi dalam pekerjaan.

Kunjungan Erdogan terjadi selama  empat hari setelah penolakan Majelis Umum PBB atas pengakuan Amerika Serikat atas Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel. (T/R03/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.