Erdogan Umumkan “Zona Aman” Suriah Siap untuk Pengungsi

Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (15/10) mengumumkan pengamanan wilayah yang dibebaskan untuk zona aman yang direncanakan di Suriah.

Berbicara saat pertemuan puncak ke-7 Dewan Turki, pertemuan negara-negara Turki yang berbasis di ibukota Azerbaijan, Baku, Erdogan menyatakan: “Kami sekarang mengumumkan pembentukan daerah aman 444km dari barat ke timur dan 32km dari utara ke selatan, ke mana para pengungsi di negara kita akan kembali,” MEMO melaporkan.

Dalam kesempatan itu ia juga menuduh para pemimpin dunia mengkhianati misi mendirikan zona aman untuk kepentingan pengungsi Suriah, Erdogan mengatakan “dukungan Turki sejauh ini adalah hampir 4 juta pencari perlindungan dan pengeluaran kita melebihi 40 miliar Dolar AS.”

Erdogan mengungkapkan para pemimpin dunia yang, ketika saatnya tiba untuk memberikan dukungan, tidak memberikan “satu sen pun dari kantong mereka”.

Dia juga mengulangi pentingnya Dewan Turki, mencatat bahwa “bobot struktur seperti Dewan Turki dalam politik dunia semakin meningkat,” dan menekankan pentingnya menjadi lebih bersatu secara politik dan ekonomi.

“Kita harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tekanan valuta asing terhadap ekonomi kita. Saya ingin menggarisbawahi pentingnya kita kaitkan perdagangan dengan mata uang lokal. Sayangnya, kuota adalah salah satu kendala terbesar dalam perdagangan kita. Sebagai Dewan Turki, kita harus menghapus kuota di antara kita,” ujarnya.

Dukungan terhadap Turki muncul ketika para pemuda dan veteran Azerbaijan menyatakan dukungan mereka untuk operasi Turki ke Suriah timur laut, dan bahkan meminta mereka bergabung dengan angkatan bersenjata Turki dalam perang melawan milisi Kurdi.

Hari ini menandai hari ketujuh dari serbuan militer Turki ke Suriah, bernama Operation Peace Spring, yang ketiga dan terbesar dari dua operasi sebelumnya ke Suriah utara, yakni operasi Euphrates Shield pada 2016 dan operasi Olive Branch pada 2018.

Tujuan operasi saat ini adalah untuk mendorong milisi Kurdi seperti Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) – yang dianggap Turki sebagai ancaman keamanan nasional di wilayah perbatasannya jauh dari perbatasan Suriah-Turki dan untuk membangun zona aman yang direncanakan timur Sungai Efrat yang bisa menampung lebih dari dua juta pengungsi. (T/Ast/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.