Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faksi-Faksi Palestina Kecam Pertemuan Kabinet Netanyahu di Al-Aqsa

Ali Farkhan Tsani - Senin, 22 Mei 2023 - 15:27 WIB

Senin, 22 Mei 2023 - 15:27 WIB

3 Views

Yerusalem, MINA – Faksi-faksi Palestina memberikan suara sama mengecam pertemuan kabinet Benjamin Netanyahu di terowongan bawah Bab al-Buraq, Masjid Al-Aqsa pada Ahad (21/5).

Faksi gerakan perlawanan Hamas menyatakan tindak itu sebagai “eskalasi berbahaya dari perang agama yang dilancarkan oleh pendudukan terhadap Kota Suci.” Seperti dilansir Al-Araby, Senin (22/5) .

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan, “Langkah Yudaisasi ini merupakan upaya untuk memalsukan identitas kota Yerusalem, yang merupakan agresi terang-terangan terhadap rakyat kami dan bangsa kami.”

“Rakyat Palestina kami akan melanjutkan perjuangan yang sah untuk mempertahankan identitas Arab dan kota Islam Yerusalem,” ujarnya.

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Faksi lainnya, Jihad Islam menegaskan, pertemuan itu tidak akan mengubah apapun dari status Al-Aqsa.

Seorang anggota biro politik Jihad Islam, Ahmad al-Mudallal, mengatakan, “tidak berarti bahwa pemerintah ekstremis dapat memaksakan kedaulatannya atas Yerusalem dan Al-Aqsa atau mengubah apa pun dari status masjid di antara orang Palestina, Arab, dan Muslim.”

Sebaliknya, semua ini akan meningkatkan keadaan konflik dan membuat sumbu konfrontasi menyalahi tanah Palestina, dan akan mempercepat pergerakan depan lainnya.

Al-Mudallal menambahkan, pertempuran berikutnya tidak akan dapat dihadapi pendudukan Israel, karena “itu akan menjadi pertempuran agama regional.”

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

Sementara Juru bicara resmi kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menegaskan, “identitas Arab Yerusalem dengan kesucian Islam dan Kristennya tidak akan diubah oleh pernyataan Netanyahu atau kenyataan yang ada berdasarkan pendudukan”.

“Kehadiran Netanyahu dan pemerintahannya dengan kekuatan senjata hanyalah pendudukan palsu, dan akhirnya menuju kematiannya,” lanjutnya.

Kementerian Luar Negeri Palestina menambahkan, pertemuan itu bertujuan untuk mengabadikan aneksasi dan yahudisasi Yerusalem dan hendak menjualnya dari lingkungan Palestina. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan  

Rekomendasi untuk Anda