Yangon, MINA – Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar baru-baru ini mengumumkan, 22 orang diperiksa pada periode 6-7 Agustus dan didapati delapan di antaranya positif terinfeksi flu babi. Hasil ini menunjukkan peningkatan drastis sejak 21 Juli lalu.
Total kasus orang yang terinfeksi flu babi mencapai 154 orang dan 16 di antaranya meninggal dunia.
“Sehingga total korban tewas secara nasional mencapai 4,5 persen,” kata Menteri Kesehatan dan Olahraga Myint Htwe sebagaimana dikutip Koresponden MINA dari Yangon, Nur Ikhwan Abadi, Selasa (8/8).
Menteri itu juga mengatakan, 19 pasien di rumah sakit Warbagi dan 34 pasien di beberapa rumah sakit daerah maupun ibu kota, sedang diperiksa untuk memastikan apakah mereka terjangkit virus H1N1.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mayoritas pasien dalam keadaan baik dan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit untuk diperiksa menurun drastis, lapor koran setempat Global New Light of Myanmar.
Untuk menurunkan angka tersebut, pemerintah setempat menggelar kampanye massal baru-baru ini, hingga penjualan masker penutup wajah di toko-toko setempat mengalami peningkatan drastis.
Virus H1N1 telah menjadi salah satu jenis flu yang beredar cepat di Myanmar sejak pandemi global pada 2009, meskipun kematian akibat virus tersebut belum dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir, kata beberapa pejabat kesehatan.
Secara terpisah, Kementerian Peternakan Myanmar juga melaporkan wabah flu burung H5N1 di selatan negara itu. Lebih dari 1.800 ekor ayam dimusnahkan setelah virus tersebut terdeteksi di sebuah peternakan di kota selatan Dawei bulan lalu. (L/K0/RE1/P2)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
MI’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam