Forum Al-Quds II Digelar di Mauritania

Nouakchott, 13 Shafar 1828/ 13 Nopember 2016 (MINA) – Forum Al-Quds II digelar di ibukota Mauritania Nouakchott, dengan tema ‘Memperbaharui Janji Afrika kepada Al-Quds’, untuk menegaskan pembelaan Afrika pada rakyat Palestina.

Acara yang digelar selama tiga hari ini dihadiri para tokoh Afrika, utusan dari Palestina dan perwakilan dari faksi-faksi Palestina. Tujuan dari acara ini adalah mengikat Afrika dengan isu Palestina agar tidak hilang akibat batas-batas bahasa, geografi, perangkat-perangkat media Zionis. Demikian Pusat Info Palestina yang dikutip MINA, Ahad.

Ketua Hubungan Luar Negeri Gerakan Hamas Usamah Hamdan memuji dukungan Presiden Mauritania Muhamed Walad Abdul Aziz kepada Palestina.

Dia mengucapkan terima kasih atas pemutusan hubungan dengan Israel dan membersihkan kedubesnya.

“Kami berharap seluruh Afrika menepuh hal yang sama mengikuti Mauritania,” kata Hamdan.

Dia juga berterima kasih kepada rakyat Mauritania atas pran dan dukungannya yang berkesinambungan kepada Palestina. Dia mengatakan, “Jiwa yang membela Palestina adalah jiwa yang terikat dengan Allah dan menadzarkan jiwanya untuk itu, tak akan pernah takut menghadapi pesawat dan mobil,” kata dia.

“Para pemuda al-Qassam dalam setiap serangan atau peluncuran roket yang jatuh ke permukiman Zionis, tahu bahwa di sana ada umat yang mendukungnya, di antaranya adalah dari rakyat Mauritania,” imbuhnya.

Sementara itu, tamu dari Palestina, Amal Khalifah, mengatakan bahwa isu Palestina dengan dimensi Islamnya adalah isu semua kaum muslimin dan dengan dimensi kemanusiaannya berhak menjadi isu kemanusiaan bagi seluruh umat manusia.

“Perdana Menteri Israel mungkin tidak akan menemukan tempat berpijak di Afrika meski melakukan upaya intensif untuk melakukan propaganda bagi proyek-proyek Israel,” kata dia.

Para pembicara di dalam forum ini menegaskan bahwa forum ini merupakan respon konkrit terhadap kunjungan Benjamin Netanyahu ke beberapa negara Afrika dan upaya-upaya Israel untuk menyusup di Afrika. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)